Konflik Belum Usai, Anggaran TVRI 2014 Sulit Cair  

Reporter

Kamis, 2 Januari 2014 14:14 WIB

Logo TVRI

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan tak akan mencairkan anggaran Televisi Republik Indonesia tahun anggaran 2014 sebelum memperoleh persetujuan kembali dari Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi permintaan Komisi I yang telah membubuhkan “tanda bintang” pada rencana kerja anggaran TVRI pada 27 November 2013 lalu.

Menurut Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, anggaran yang dapat dilaksanakan atau dicairkan hanya gaji dan tunjangan serta penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran. “Saudara dapat menyampaikan maksud ini kepada instansi vertikal di unit saudara,” demikian tulis Askolani dalam surat bersifat sangat segera kepada Direktur Utama TVRI bertanggal 23 Desember 2013.

Dalam salinan surat bernomor S-3426/AG/2013 yang diperoleh Tempo, Dirjen Anggaran menulis bahwa surat tersebut menindaklanjuti surat dari Wakil Kctua DPR Rl Priyo Budi Santoso bernomor AG/12755/DPR RI/XII/2013 tertanggal 16 Desember 2013.

DPR sebenarnya sudah menyetujui anggaran TVRI tahun depan sebesar Rp 1,075 triliun. Dari anggaran itu, sebanyak Rp 300 miliar akan dipakai untuk program Pemilu 2014. Anggaran tersebut jauh lebih tinggi dibanding anggaran tahun ini, total Rp 864 miliar.

Priyo meneruskan surat Ketua Komisi I yang memintanya menyampaikan kepada Menteri Keuangan perihal “pembintangan” anggaran TVRI 2014 . Menurut Ketua Komisi I, Mahfudz Siddiq, pembintangan itu dilakukan karena adanya ketidakberesan manajemen TVRI baik di Dewan Pengawas maupun Dewan Direksi.

Pembintangan anggaran ini adalah akumulasi dari sejumlah persoalan yang mendera TVRI sejak awal 2012. Salah satu pemicunya adalah pengangkatan Direktur Keuangan Eddy Machmudi Effendi oleh Dewan Pengawas pada awal 2012.

Menurut Mahfudz, pengangkatan Eddy melanggar undang-undang karena dia tidak memenuhi persyaratan kepangkatan atau golongan PNS dan tidak memperoleh izin dari Kementerian Keuangan, tempatnya bekerja.

Konflik antara Dewan Direksi dan Dewan Pengawas juga menjadi alasan pembintangan nggaran. ”Telah terjadi disharmoni antara Dewas dan Direksi karena adanya rencana pemberhentian Direksi oleh Dewan Pengawas,” kata Mahfudz.

Puncak dari memanasnya masalah di TVRI adalah Dewan Pengawas pada 18 November 2013 benar-benar memecat empat direktur. Lalu Komisi I memanggil Dewan Pengawas tiga hari kemudian. Rupanya, Dewan Pengawas kukuh pada keputusan pemecatan. Sehari kemudian, Komisi I “menghukum” manajemen TVRI dengan membintangi anggaran. Komisi I juga berencana memecat lima Dewan Pengawas.

NURHASIM






Terpopuler:
FPI Ancam Demo Polresta Depok
Teroris Ciputat Disebut Punya Usaha Optik
Densus 88 Geledah Rumah di Bogor
Teroris Ciputat Ngaku Pedagang dan Bisnis Laundry
Polisi Depok Tahan Lima Anggota FPI

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

21 jam lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

22 jam lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

1 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

1 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

2 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

3 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

4 hari lalu

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

Ade Suryaman, menghadiri acara penting terkait penyaluran TKD dan pemberian penghargaan kinerja di Aula Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sukabumi pada Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya