TEMPO.CO, Jakarta - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Ngada memeriksa 23 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ngada yang diduga memblokir Bandara Turelelo, Soa. "Sudah 20-an anggota Satpol PP yang diperiksa untuk mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT Ajun Komisaris Besar Okto Riwu kepada Tempo, Ahad, 29 Desember 2013.
Selain memeriksa anggota Satpol PP, polisi menyita dua mobil dinas yang diduga digunakan untuk memblokir Bandara Turelelo. Dua mobil itu diduga berada di landasan pacu bandara. "Dua unit mobil Satpol PP juga telah diamankan," katanya.
Penahanan dua mobil tersebut dilakukan setelah penyidik memeriksa anggota Satpol PP yang terlibat dalam pemblokiran bandara. Seusai diperiksa, Kepala Satpol PP Hendrikus Wake mengatakan perintah blokir bandara berasal dari Bupati Marianus Sae. (Baca:Kepala Bandara: Bupati Ngada Perintahkan Blokir!)
Pemeriksaan terhadap Bupati Marianus Sae ihwal persoalan ini dijadwalkan dilakukan di Polda Nusa Tenggara Timur. Namun, waktunya masih belum bisa dipastikan. Okto mengatakan Polres Ngada bersama penyidik dari Mabes Polri masih mengumpulkan keterangan dan data dengan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus pemblokiran Bandara Turelelo itu.
Bupati Ngada Marianus Sae sebelumnya memerintahkan anggota Satpol PP untuk memblokir Bandara Turelelo lantaran tak mendapat tiket Merpati.
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
4 hari lalu
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.
Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini
5 hari lalu
Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini
Bandara Sam Ratulangi Manado dipastikan bisa beroperasi kembali hari ini, Senin, 22 April 2024 setelah beberapa hari ditutup sementara akibat sebaran abu vulkanik hasil erupsi Gunung Ruang.