Ketua DPD I Golkar provinsi Banten terpilih Tatu Chasanah (kiri) saat mengikuti Musdalub Partai Golkar Provinsi Banten, di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta (27/12). Tatu Chasanah terpilih setelah perolehan suara Ratu Tatu Chasanah unggul tipis dari perolehan suara pesaingnya, Iman Aryadi, dalam Musdalub DPD I Partai Golkar. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO , Jakarta: Adik Atut Chosiyah, Tatu Chasanah terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi Banten dalam Musyawarah Daerah Luar Biasa. Posisi baru itu menjadikan Tatu berwenang menentukan siapa calon gubernur seandainya Atut nonaktif dari jabatannya sebagai gubernur Banten.
"Jabatan ini jelas menentukan," kata Wakil Ketua Golkar Banten Suparman di Kantor Golkar, Jakarta, Jumat, 27 Desember 2013. Menurut Suparman, mekanisme penggantian ini merupakan sesuatu yang normal. Golkar sebagai partai pengusung berhak mengajukan nama pendamping Rano Karno.
Selain itu, posisi Tatu akan penting dalam menyatukan berbagai kepentingan di daerah. Penyamaan persepsi ini, kata dia, penting untuk memenangkan Partai Golkar dalam pemilu mendatang. Tatu diharapkan bisa menjaring suara masyarakat Banten sebanyak-banyaknya. "Termasuk bagaimana mengkondisikan kader Partai," kata dia
Suparman menjelaskan, kasus yang melilit Atut tak terlalu berpengaruh pada pandangan masyarakat terhadap Partai Golkar. Menurut dia, masyarakat bisa membedakan mana tindakan partai dan mana tindakan tokoh individual. Sejauh ini, Golkar masih berpikir positif dalam menghadapi Pemilu 2014. "Partai tetap eksis," kata dia.
Keluarga Atut Chosiyah kembali menguasai Partai Golkar Banten Provinsi Banten. Tatu Chasanah, adik Atut, mengalahkan Tubagus Iman Aryadi dalam Musyawarah Daerah Luar Biasa melalui mekanisme voting tertutup. Tatu memperoleh enam suara sedangkan Iman memperoleh lima suara. DPP Golkar memilih abstain.