Devi Si Kuda Nil Kerdil Melahirkan di KBS

Reporter

Jumat, 20 Desember 2013 05:00 WIB

Bayi Kuda Nil yang baru berusia dua hari berjalan di belakang induknya di Kebun Binatang Basel, Swiss, (19/7). abcnews.go.com

TEMPO.CO, Surabaya - Seekor kuda nil mungil berukuran panjang sekitar 40 sentimeter tengah asyik menyusu sang induk yang berbaring di tepi kolam. Kuda nil kerdil jenis Pygmy Hippopotamus (Choeropsis liberiensis) itu baru saja lahir pukul 10.15 WIB, Kamis, 19 Desember 2013.

Ia dilahirkan dari induk bernama Devi. Humas Kebun Binatang Surabaya Agus Supangkat mengatakan Devi melahirkan anaknya dengan normal di dalam kolam yang sudah disediakan. "Tadi pagi dia melahirkan di kolam yang terpisah dari kuda nil lainnya," kata Agus kepada Tempo.

Devi berusia 30 tahun saat melahirkan. Sudah beberapa minggu ini ia dipindah ke kolam khusus untuk persiapan melahirkan. Kolam sedalam satu meter tersebut hanya berisi air seperempatnya. Hal ini untuk memudahkan proses kelahiran.

Menurut Direktur Operasional KBS drh. Liang Kaspe, proses persalinan Devi berlangsung sangat lancar. "Hanya 15-20 menit sudah lahir," kata Liang.

Seingat Liang, Devi sudah beberapa kali melahirkan bayi. Beberapa di antaranya diberikan ke kebun binatang lain. Bagi kuda nil, usia 2-3 tahun sudah tergolong dewasa dan bisa bereproduksi dengan masa bunting 7 bulan. Frekuensi reproduksi bergantung pada perawatan, pola makan, dan kondisi kolam.

Dengan lahirnya anak kuda nil kerdil ini, berarti koleksi Pygmy di Kebun Binatang Surabaya bertambah menjadi 5 ekor: dua ekor jantan dan dua ekor betina.

Menurut Liang, anak kuda nil tidak bisa langsung diketahui berat badan dan jenis kelaminnya. Alasannya, dia masih harus menyusu induknya. "Kalau langsung dipisahkan, nanti bisa marah induknya. Jadi dibiarkan saja dulu," ujarnya.

Kuda nil Pygmy termasuk keluarga hippopotamus berukuran kerdil dengan tinggi tubuh sekitar 75-83 sentimeter dan panjang 150-177 sentimeter. Berat tubuh satwa asal Liberia dan Nigeria di Afrika Barat itu berkisar 180-275 kilogram. Hidupnya lebih sering dihabiskan dengan berendam di air sebab kulitnya tidak tahan terhadap cuaca panas. Ia bisa hidup sampai 55 tahun. Kuda nil Pygmy di Kebun Binatang Surabaya awalnya didapat melalui pertukaran satwa dengan Singapura.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.

Baca Selengkapnya

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.

Baca Selengkapnya