TEMPO.CO, Surabaya - Seekor kuda nil mungil berukuran panjang sekitar 40 sentimeter tengah asyik menyusu sang induk yang berbaring di tepi kolam. Kuda nil kerdil jenis Pygmy Hippopotamus (Choeropsis liberiensis) itu baru saja lahir pukul 10.15 WIB, Kamis, 19 Desember 2013.
Ia dilahirkan dari induk bernama Devi. Humas Kebun Binatang Surabaya Agus Supangkat mengatakan Devi melahirkan anaknya dengan normal di dalam kolam yang sudah disediakan. "Tadi pagi dia melahirkan di kolam yang terpisah dari kuda nil lainnya," kata Agus kepada Tempo.
Devi berusia 30 tahun saat melahirkan. Sudah beberapa minggu ini ia dipindah ke kolam khusus untuk persiapan melahirkan. Kolam sedalam satu meter tersebut hanya berisi air seperempatnya. Hal ini untuk memudahkan proses kelahiran.
Menurut Direktur Operasional KBS drh. Liang Kaspe, proses persalinan Devi berlangsung sangat lancar. "Hanya 15-20 menit sudah lahir," kata Liang.
Seingat Liang, Devi sudah beberapa kali melahirkan bayi. Beberapa di antaranya diberikan ke kebun binatang lain. Bagi kuda nil, usia 2-3 tahun sudah tergolong dewasa dan bisa bereproduksi dengan masa bunting 7 bulan. Frekuensi reproduksi bergantung pada perawatan, pola makan, dan kondisi kolam.
Dengan lahirnya anak kuda nil kerdil ini, berarti koleksi Pygmy di Kebun Binatang Surabaya bertambah menjadi 5 ekor: dua ekor jantan dan dua ekor betina.
Menurut Liang, anak kuda nil tidak bisa langsung diketahui berat badan dan jenis kelaminnya. Alasannya, dia masih harus menyusu induknya. "Kalau langsung dipisahkan, nanti bisa marah induknya. Jadi dibiarkan saja dulu," ujarnya.
Kuda nil Pygmy termasuk keluarga hippopotamus berukuran kerdil dengan tinggi tubuh sekitar 75-83 sentimeter dan panjang 150-177 sentimeter. Berat tubuh satwa asal Liberia dan Nigeria di Afrika Barat itu berkisar 180-275 kilogram. Hidupnya lebih sering dihabiskan dengan berendam di air sebab kulitnya tidak tahan terhadap cuaca panas. Ia bisa hidup sampai 55 tahun. Kuda nil Pygmy di Kebun Binatang Surabaya awalnya didapat melalui pertukaran satwa dengan Singapura.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita terkait
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan
20 Juni 2021
Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.
Baca SelengkapnyaDelapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19
16 Februari 2021
Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres
19 Juni 2018
Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.
Baca SelengkapnyaPenumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat
19 Juni 2018
PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.
Baca SelengkapnyaPengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah
19 Juni 2018
Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan
18 Juni 2018
Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang
1 Desember 2017
Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.
Baca SelengkapnyaPencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh
20 November 2017
Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.
Baca SelengkapnyaPengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular
10 September 2017
Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.
Baca SelengkapnyaSiamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif
4 Juli 2017
Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.
Baca Selengkapnya