TEMPO.CO, Jakarta - Setelah ditunjuk sebagai juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul kembali mendapat kepercayaan dari Partai Demokrat. Kini Ruhut dipercaya menjadi anggota Tim Pengawas Century. "Ada perombakan Timwas Century," katanya di kompleks parlemen Senayan, Senin, 9 Desember 2013.
Ruhut lalu menunjukkan surat pergantian dua anggota Timwas Century yang ditandatangani Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf dan Sekretaris Fraksi Teuku Rifky Harsha. Dalam surat tersebut terdapat dua anggota yang diganti, yakni Gede Pasek Suardika dan Muhammad Jafar Hafsah.
Gede Pasek selama ini dikenal sebagai orang dekat Anas Urbaningrum dan baru dirotasi dari jabatannya sebagai Ketua Komisi Hukum DPR. Sedangkan Jafar pernah menjadi Ketua Fraksi Demokrat. Keduanya digantikan Benny Kabur Harman dan Ruhut. Benny pernah menjadi Ketua Komisi Hukum sebelum digantikan Pasek.
Menurut anggota tim, Hendrawan Supratikno, pemanggilan ini dijadwalkan sebelum masa reses dimulai pada 20 Desember 2013. Namun, sampai saat ini belum dicapai kesepakatan di antara fraksi. Boediono juga diharapkan menjelaskan pemberian surat kuasa untuk pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek untuk Bank Century.
Timwas Century berencana memanggil mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono, yang kini menjabat wakil presiden, terkait dengan kasus dana talangan Bank Century. Namun, Boediono sudah menyatakan akan menolak panggilan Timwas Century. Boediono sudah diperiksa KPK terkait dengan penanganan kasus ini.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terpopuler:
Pendukung Jokowi Nyapres Beraksi di Monas Artijo, Hakim 'Killer' di Mata Koruptor Kerusuhan Pecah di Little India Singapura Ini Koleksi Vila Para Jenderal di Citamiang Jokowi-Ahok Kumpul di Rumah Megawati Ini yang Membuat Mandela Kagum pada Fidel Castro Alasan Obama Ogah Pakai iPhone
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
2 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.