Efek Rumah Kaca Pesimistis SBY Tuntaskan Kasus Munir

Reporter

Minggu, 8 Desember 2013 13:42 WIB

Sejumlah korban pelanggaran HAM. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Grup musik Efek Rumah Kaca (ERK) mengaku pesimistis dalam sisa waktu pemerintahan hingga pertengahan 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mampu menuntaskan kasus pembunuhan pejuang hak asasi manusia (HAM), Munir Said Talib. "Saya tidak yakin (kasus pembunuhan Munir) ini tuntas di sisa pemerintahan SBY," kata Cholil Mahmud, vokalis dan gitaris ERK ketika ditemui Tempo di Yogyakarta, Sabtu petang, 7 Desember 2013.

ERK merupakan grup musik yang menaruh perhatian besar pada kasus pembunuhan Munir. Kematian Munir akibat diracun ketika sedang dalam perjalanannya menuju Belanda, 7 September 2004, membuat pentolan ERK, Cholil, sengaja menciptakan lagu berjudul Di Udara dalam album pertama ERK yang dirilis pada 2005. Lagu itu khusus didedikasikan untuk Munir dan menjadi inspirasi para pejuang HAM.

Namun, selang sembilan tahun berlalu, ketika kasus pembunuhan Munir ini masih menyisakan sejumlah kejanggalan dan tak jua terungkap dalam dua periode pemerintahan SBY, ERK kian prihatin. "Sekarang, semuanya, termasuk SBY, seperti lebih fokus ke Pemilu 2014 daripada mengurusi hal yang belum tuntas," kata Cholil. Hal itu terlihat ketika sejumlah politikus berlomba-lomba meningkatkan popularitas mereka seiring munculnya "musuh berat" dalam politik, yakni Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.

"Popularitas dan power besar Jokowi untuk maju sebagai calon presiden, seolah membuat banyak pihak termasuk SBY dengan partainya juga terfokus untuk itu (mempertahankan kekuasaan lewat partai)," kata dia.

Untuk itu, ERK pun mengharap agar penuntasan kasus Munir tetap diperjuangkan, harus semakin banyak lagi pihak yang memberi tekanan kepada pemerintah tanpa kenal lelah.

"Harapannya, dengan semakin banyak tekanan untuk penuntasan kasus ini, energi untuk memperjuangkan kasus Munir itu agar tuntas juga tak pernah habis," kata Cholil. Tekanan yang dimaksud salah satunya dengan menularkan semangat Munir dalam perjuangan menegakkan HAM. "Dan tak berhenti mendesak jika kasus Munir masih juga belum terungkap jelas." (Baca artikel-artikel edisi Munir di sini)

PRIBADI WICAKSONO

Berita Lainnya:
Demokrat Ingin Ruhut dan Boni Hargens Berdamai
Pakar Hukum: Boediono Bakal Jadi Tersangka
Hasil Pertandingan Liga Primer Inggris
Di Bandung, Mandela Mencari Bung Karno
Kenapa Kicauan Farhat Bikin Dhani Kesal pada Maia?
Diejek Farhat, Dhani Minta Maia Klarifikasi

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

39 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

40 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

46 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

47 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

47 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

47 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

51 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

55 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya