Boediono Akan Ubah Penilaian Kinerja Pemerintah
Editor
Zacharias wuragil brasta k
Selasa, 3 Desember 2013 05:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Boediono berharap ada penyederhanaan dan integrasi untuk laporan di semua institusi pemerintahan. Soalnya, kata dia, begitu banyak laporan yang diminta, yang sebenarnya hampir sama isinya.
"Saya tahu banyak sekali (laporan) yang datang kepada kementerian, gubernur, dan kepala lembaga dari berbagai instansi yang isinya hampir sama," kata Boediono, dalam acara penyerahan penghargaan atas hasil evaluasi akuntabilitas instansi pemerintah pusat dan provinsi, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 2 Desember 2013. (Baca: KPK, BPK, Instansi dengan Kinerja Terbaik)
Boediono menginstruksikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk menyelesaikan langkah penyederhanaan laporan itu. "Saya tahu sudah ada upaya awal. Tapi lekas disimpulkan saja, lalu dilaksanakan," kata bekas Gubernur Bank Indonesia ini.
Ihwal evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan pusat dan provinsi, Boediono sepakat jika penilaiannya nanti diubah dengan berdasarkan pada hasil akhir atau capaian masing-masing instansi. Menurutnya, perencanaan, penganggaran, dan macam-macam hanya masalah formalitas.
"Tapi itu sebenarnya bisa ditangkap pada hasil akhirnya atau output sesuai tidak dengan input," katanya.
Setelah output yang dinilai, Boediono berharap kelanjutannya adalah mempertimbangkan outcome atau apa yang dirasakan oleh para penerima manfaat akhir, yakni masyarakat. Sebagai contoh, outcome dari penambahan panjang jalan raya. "Kalau itu tidak ada yang melewati, yang melewati hanya kambing, ya, tentu outcome-nya tidak sebesar yang kita harapkan," katanya.
Ia berharap metode baru penilaian itu bisa segera diterapkan. "Tahun 2014 (mungkin) belum. Tapi 2015, kabinet yang akan datang, Insya Allah saya harapkan akan ada perbaikan lebih lanjut," kata dia.
PRIHANDOKO
Terpopuler
Dituding Terima Rp 1,7 Miliar, Ini Kata Jokowi
Stasiun Depok UI Dijaga Ketat
Sitok Bantah Beri Minuman Keras ke Mahasiswi
Sitok Dilaporkan ke Polisi, Ini Kronologinya
Harimau di Film Life of Pi Nyaris Tenggelam