Tahun 2003, Suhu Politik Diramalkan Memanas

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 11:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Lembaga Penelitian dan Pengkajian CSIS memperkirakan situasi politik tahun 2003 akan semakin memanas. Pasalnya, tahun ini para elit politik gencar-gencarnya memposisikan diri menjelang Pemilu 2004. Selain itu, pemerintah harus menanggung beban akibat masih banyaknya masalah-masalah politik yang belum selesai, seperti terorisme dan UU Politik. Itu akan menyita banyak waktu. Di samping masalah politik, pemerintah juga dihadapkan pada persoalan-persoalan sosial maupun perkembangan masalah non sosial dan non politik, seperti konflik antara pemerintah dan rakyat akibat kenaikan harga, ujar Ketua Departemen Politik dan Perubahan sosial CSIS, Tommi Legowo, di kantornya, Kamis (9/1). Menurut dia, titik krusial masalah politik tahun ini akan terjadi pada kwartwal pertama. Sebab, kwartal ini akan memberikan kepastian untuk masa-masa mendatang. Persoalan politik harus diselesaikan dengan damai. Sebab, kalau tidak, masa berikutnya menjadi tidak pasti, tambah Tommi. Senada dengan Tommi, pengamat militer CSIS, Kusnanto Anggoro, menyatakan hingga paruh pertama tahun 2003, situasi di tanah air akan memanas. Dalam hal ini, ada dua kemungkinan, yaitu politik akan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh militer. Hingga kini, belum ada perubahan doktrinal dari TNI. Mereka tetap menyatakan tidak berpolitik praktis, tetapi memainkan peranan politik negara. Ini kan tidak jelas, ujar dia. Hal seperti itu, menurut Kusnanto, akan mempengaruhi dukungan militer terhadap pemerintah. Ia mencontohkan dengan demonstrasi yang marak akhir-akhir ini. Kata dia, jika peserta aksi sebanyak 50.000 orang, maka militer akan menindak secara hukum. Sementara, kalau massanya 500.000 orang, TNI mulai imbang: untuk ikut pemerintah atau massa. Tapi, jika satu juta, mungkin TNI akan bergabung dalam aksi unjuk rasa, kata dia, sambil tersenyum. Kusnanto menambahkan, tahun ini, TNI akan dihadapkan pada dua masalah, yaitu peran TNI sebagai alat negara, dan persoalan masa lalu, seperti HAM serta kasus Theys. Selain itu, mereka juga dihadapkan pada masalah Pemilu 2004. Persoalan apakah TNI ikut memilih dalam pemilihan dan keluar dari DPR menjadi penting. Tapi, Sebaiknya TNI tidak memilih dulu karena demokrasi kita belum siap, imbuh Kusnanto. Sementara, kabar baik dari militer tahun ini, lanjut dia, Departemen Pertahanan sebagai institusi sipil ingin menunjukkan otoritas militernya di tubuh TNI. Cuma, ia tidak yakin usaha departemen ini akan berhasil. Alasannya, hal itu tidak terlalu signifikan di level politik. (SS Kurniawan-Tempo News Room)

Berita terkait

PergiKuliner Festival Zaman Now Hadir di Cibubur Junction, Ini Daftar Tenantnya

51 detik lalu

PergiKuliner Festival Zaman Now Hadir di Cibubur Junction, Ini Daftar Tenantnya

PergiKuliner Festival Zaman Now juga menawarkan berbagai aktivitas dan promo menarik.

Baca Selengkapnya

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

8 menit lalu

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

Acara semacam ini merefleksikan komitmen Aryaduta Bali dalam mempromosikan kesehatan dan kebahagiaan di dalam komunitas.

Baca Selengkapnya

Berburu Bintang Setelah Menikmati Sunset Spektakuler di Gurun Pinnacles Perth

10 menit lalu

Berburu Bintang Setelah Menikmati Sunset Spektakuler di Gurun Pinnacles Perth

Kali ini Tempo mengajak berburu bintang atau stargazing di gurun Pinnacles, Perth, Australia Barat

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

13 menit lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

13 menit lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

15 menit lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

25 menit lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

Gregoria Mariska Tunjung Ungkap Kunci Kemenangan Atas Akane Yamaguchi di Piala Uber 2024

36 menit lalu

Gregoria Mariska Tunjung Ungkap Kunci Kemenangan Atas Akane Yamaguchi di Piala Uber 2024

Kemenangan Gregoria Mariska Tunjung atas Akane Yamaguchi di Piala Uber 2024 ini menjadi yang kelima dari 19 pertemuan yang sudah mereka jalani.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

40 menit lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Cikampek, Avanza Terempas Puluhan Meter Sebelum Terbakar

41 menit lalu

Kecelakaan di Tol Cikampek, Avanza Terempas Puluhan Meter Sebelum Terbakar

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyatakan jajarannya masih menyelidiki kecelakaan antara Toyota Avanza dan truk pikap di Tol Cikampek

Baca Selengkapnya