TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berunjuk rasa di depan kampus Universitas Brawijaya, Malang, pada Jumat, 22 November 2013. Mereka membentangkan bendera Australia di tengah jalur utama Kota Malang agar dilindas kendaraan yang melintas sebelum kemudian membakar bendera itu.
"Ini simbol kemarahan kami terhadap penyadapan Australia," kata Ketua KAMMI Daerah Malang, Rijal Faidzin Rahman.
Mahasiswa juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengusir diplomat Australia dan Amerika dari Indonesia. Sebab, mereka menilai, kedua negara telah menginjak kedaulatan negara dengan menyadap dan memata-matai Presiden RI.
Unjuk rasa yang juga diwarnai aksi teatrikal itu mendesak kinerja Badan Intelijen Negara dievaluasi. Sebab, BIN dianggap tak cakap dan piawai menangkal penyadapan atau kontra intelijen dengan intelijen asing.
Menurut Rijal, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus bersikap tegas terhadap siapa pun yang mengancam kepentingan nasional. Jika Presiden tak bersikap tegas, kata dia, Amerika dan Australia akan menganggap remeh dan terus melecehkan Indonesia.
Sedangkan sikap SBY dengan memanggil Duta Besar Indonesia di Australia justru tak memiliki makna strategis. Bahkan SBY dianggap tak menunjukkan sikap pemimpin yang tegas. "Akibatnya, Australia terus berulah dengan menolak meminta maaf," katanya.
EKO WIDIANTO
Terpopuler
Ini Dia Orang Indonesia Paling Tajir
Disebut Bintang Porno, Marty: Mereka Putus Asa
Daftar Lengkap 50 Orang Indonesia Paling Kaya
Perlu Berapa Jam untuk Membobol Situs Australia?
Berita terkait
Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh
59 hari lalu
Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.
Baca SelengkapnyaRusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina
4 Maret 2024
Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman
Baca SelengkapnyaTanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya
21 Desember 2023
Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaJuventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi
3 Agustus 2023
Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.
Baca SelengkapnyaSAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance
20 Juni 2023
Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance
Baca SelengkapnyaPegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja
17 Juni 2023
Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.
Baca SelengkapnyaKhusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon
28 Maret 2023
Pangeran Harry secara mengejutkan hadir di Pengadilan Tinggi London yang menyidangkan pemilik harian Daily Mail
Baca Selengkapnya6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap
1 Maret 2023
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam kekhawatiran terhadap ancaman penyadapan akun WhatsApp. Berikut tips yang bisa Anda lakukan.
Baca SelengkapnyaPunya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan
28 Desember 2022
Komisi Yudisial mengatakan meski punya kewenangan penyadapan, namun hal itu tak mudah untuk dilakukan. Harus kerja sama dengan penegak hukum lain.
Baca SelengkapnyaPengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif
30 September 2022
Pada kasus Social Spy WhatsApp, puluhan domain Indonesia .id, .co.id dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi.
Baca Selengkapnya