Dokter Jawa Tengah Bela Dokter Ayu

Reporter

Selasa, 19 November 2013 04:00 WIB

Yahoo.com

TEMPO.CO, Semarang - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah menyatakan menolak kriminalisasi yang dialami rekannya Dewa Ayu Sasiary Prawani. Dokter Ayu ditangkap Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara pada 8 November 2013 lalu.

"Yang dihadapi oleh dokter itu ranah disiplin bukan masuk kriminal. Kami menolak kriminalisasi profesi dokter karena rambu-rambu sudah ketat," kata Sutedjo dari Majelis Kehormatan dan Etik Ikatan Dokter Indonesia Jawa Tengah, saat menggelar jumpa pers di kantornya, Senin, 18 Nonvember 2013.

Sutedjo menilai proses hukum yang menuding dokter Ayu sebagai terdakwa dalam kasus malpraktek adalah keliru. Menurut Sutedjo, sanksi terhadap dokter malpraktek tak diatur dalam ranah undang-undang pidana, namun terikat pada etika.

"Karena ranah disiplin ada pada suatu badan. Itu dilakukan oleh majelis kehormatan sesuai dengan peraturan konsil nomor 2 tahun 2011," kata Sutedjo menambahkan.

Pendapat yang ia sampaikan itu mengacu keputusan Mahkamah Konstitusi 2007 yang telah mencabut sanksi pidana bagi dokter pada undang-undang kedokteran. Ia juga menjelaskan ketika terjadi sengketa kesehatan harus dilakukan mediasi sesuai undang-undang kesehatan pasal 29. "Kalau gagal baru litigasi dan proses hukum," katanya lagi.

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh biro hukum Ikatan Dokter Indonesia Jawa Tengah Darwito, yang menilai profesi dokter dengan pasien merupakan hubungan perjanjian berdasarkan hukum perdata. "Dan hanya dihitung kerugian. Ranah pidana hanya berlaku bila ada kesengajaan, karena kealpaan nyata dan niat," kata Darwito.

Ia meminta agar kesalahan dokter tidak dimasukkan ke arah pidana, dengan dasar selama ini hubungan dokter dan pasien merupakan usaha penyelamatan. "Tak mungkin seorang dokter punya niat mencelakakan pasien karena ia terikat sumpah," katanya.

Menurut dia, tuntutan pidana bisa diterapkan pada seorang dokter bila ia menyalahgunakan profesinya untuk perbuatan melanggar hukum, seperti aborsi tanpa didasari alasan medis dan dilakukan secara ilegal.

Selain menyampaikan protes, sejumlah dokter di Kota Semarang kemarin menggelar aksi keprihatinan dan solidaritas dengan cara mengenakan pita hitam di lengan selama tiga hari berturut-turut sejak Senin kemarin.

EDI FAISOL

Terpopuler
Berharga 1 Triliun, Ini Isi Rumah Baru Beckham

Abraham Samad Minta Sutarman Hapus Praktek Setoran

Samad: Uang Organisasi Kok di Tempat Pribadi

Ups, Muncul Fenomena Tukar Pasangan atau Swinger

Berita terkait

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

14 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

44 hari lalu

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

1 Maret 2024

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

20 Februari 2024

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

Kepada hakim, ALI tak menyangka temannya, Anggi, akan membajak paket Shopee dan menggunakan akun banknya untuk penipuan lantaran mahasiswi kedokteran.

Baca Selengkapnya

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

19 Februari 2024

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

8 Februari 2024

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

Pendirian Fakultas Kedokteran diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

4 Februari 2024

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

Calon presiden Prabowo Subianto menjanjikan 300 fakultas kedokteran dan beasiswa untuk 10 ribu pelajar.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

16 Januari 2024

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

Berapa besaran UKT untuk Program Studi Kedokteran?

Baca Selengkapnya

7 Kampus Kedokteran Terbaik Versi EduRank, UI Memimpin

16 Januari 2024

7 Kampus Kedokteran Terbaik Versi EduRank, UI Memimpin

EduRank mengurutkan peringkat 75 kampus terbaik 2023 berdasarkan kinerja penelitiannya pada bidang kedokteran. Dalam daftar ini, UI menempati peringkat pertama.

Baca Selengkapnya