TEMPO.CO, Bengkuli--Bunga Rafflesia Jenis Rafflesia Arnoldi mekar di Provinsi Bengkulu tepatnya di kawasan hutan Liku Sembilan, Kabupaten Bengkulu Tengah sejak beberapa hari lalu, kawan tersebut tepatnya berada di jalan lintas Bengkulu-Sumatera Selatan.Mekarnya bunga ini membuat para pengguna jalan tertarik untuk singgah dan mengabadikan momen langka tersebut.
Salah seorang penjaga bunga rafflesia, Gusti Randa, menjelaskan rafflesia biasanya akan mekar selama 10 hari setelah itu bunga akan membusuk dan layu, namun ia menjelaskan mekarnya rafflesia kali ini termasuk kategori kecil karena memiliki diameter sekitar 60 sentimeter.
"Mekarnya kali ini masih termasuk kecil jika dilihat dari diameter bunga hanya 60 sentimeter, jika besar diameternya bisa mencapai 140 sentimeter, kecilnya bunga kali ini disebabkan karena tingginya curah hujan," kata Gusti, Sabtu, 9 November 2013.
Ia melanjutkan, jika musim panas atau curah hujan rendah maka mekarnya bunga rafflesia akan sempurna dan besar. Sementara itu bongkol (calon bunga) tampak tumbuh di beberapa titik tidak jauh dari sekitar mekarnya bunga itu.
Desi Emiyanti, seorang pengunjung menyebutkan kedatangannya ke kawasan tersebut karena penasaran ingin menyaksikan secara dekat bunga rafflesia. "Selama ini saya melihat bunga ini di foto saja, baru kali ini dari dekat," kata Desi.
Untuk menyaksikan bunga ini pengunjung tidak dikenai tarif, hanya uang sukarela saja yang digunakan para penjaga untuk merawat bunga itu. Bunga Rafflesia dapat ditemui di dalam kawasan hutan Bengkulu.
PHESI ESTER JULIKAWATI
Terpopuler:
Ahok Tak Berani Galak-galak terhadap Dua Orang Ini
Duka Selimuti Rumah Dinas Ratu Atut
Ini Profil Hikmat Tomet, Suami Atut
Soal Capres Lain, Prabowo: Coba Kirim Psikiater
Berita terkait
Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024
20 hari lalu
Taman Margasatwa Ragunan yang dipadati pengunjung pada libur Lebaran 2024 punya beberapa fakta menarik.
Baca SelengkapnyaArti Logo Pameran Flona 2023 di Langan Banteng, Berlangsung hingga 16 Oktober 2023
16 September 2023
Logo Flona 2023 melambangkan Jakarta mendukung Nusantara sebagai Ibu kota baru
Baca SelengkapnyaDelapan Ekowisata Mangrove di Indonesia yang Kerap Dikunjungi
1 Agustus 2022
Ekowisata mangrove, yakni wisata edukasi yang mengutamakan keindahan alami dari hutan mangrove serta makhluk hidup di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPapua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna
22 Mei 2022
Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.
Baca SelengkapnyaBRIN: 88 Temuan Spesies Baru 2021, Mayoritas dari Sulawesi
28 Januari 2022
BRIN mengumumkan hasil temuan spesies flora dan fauna sepanjang 2021. Berkolaborasi dengan peneliti asing,
Baca SelengkapnyaIngin Tahu Flora dan Fauna Khas Indonesia, Bisa Lihat di Pecahan Uang Rupiah
16 November 2021
Dalam pecahan uang rupiah terdapat beragam gambar flora dan fauna khas Indonesia, dari jalak bali, burung kepodang hingga anggrek larat, bunga jeumpa
Baca SelengkapnyaWisata Edukasi Virtual Kebun Raya Bogor, Tetap Bisa Piknik Sambil Belajar
5 Oktober 2021
Kebun Raya Bogor telah mengjadirkan layanan wistaa edukasi virtual itu bagi pelajar dan mahasiswa selama pandemi.
Baca Selengkapnya58 Tahun IPB, Pernah Bergabung dengan Universitas Indonesia
1 September 2021
Hari ini, IPB genap 58 tahun, Begini ceritanya pernah bergabung dengan Universitas Indonesia di suatru masa.
Baca SelengkapnyaKonsep Mini Zoo Makin Marak Sebagai Destinasi Wisata
7 April 2021
Konsep mini zoo, mirip dengan kebun binatang, tapi dengan lingkup dan jumlah satwa yang lebih sedikit, berikut tempat makan dan penginapan.
Baca SelengkapnyaNicholas Saputra Suka Isu Lingkungan Berawal dari Terpaksa...
25 Desember 2019
Nicholas Saputra memproduksi film panjang bertema lingkungan berjudul Semes7a. Ternyata awal mula ia menyukai isu lingkungan karena terpaksa...
Baca Selengkapnya