Rya KDI Bantah Ada Hubungan Khusus dengan Akil  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 8 November 2013 16:23 WIB

Pedangdut jebolan KDI, Rya Fitria, menyimak pertanyaan wartawan saat mengklarifikasi tudingan dirinya menerima uang dari mantan Ketua MK Akil Muchtar di Bandung, Jawa Barat, (8/11). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Penyanyi dangdut Rya "KDI" Fitria akhirnya buka suara ihwal kabar yang beredar tentang hubungan dia dengan tersangka kasus penyuapan, Akil Mochtar. Ia membantah punya hubungan pribadi dengan mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu. Berikut curhat penyanyi asal Bandung itu saat jumpa pers di sebuah restoran di Kota Bandung, Jumat, 8 November 2013.

"Saya merasa tersudutkan (oleh berita yang beredar terkait dengan Akil Mochtar). Apalagi tentang (menerima) uang Rp 900 juta (dari Akil). Di sini saya tegaskan Rya tak pernah ada hubungan khusus dengan Pak Akil. Hubungan saya dengan beliau hanya hubungan profesional saya sebagai penyanyi," ujar Rya yang tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang bermotif garis hitam dan celana panjang hitam.

Rya mengaku mengenal Akil mulai 2007. Sejak saat itu, dia mengaku, Akil puluhan kali menyewa dia untuk menyanyi dalam acara hiburan, termasuk saat kampanye Partai Golkar dan Akil pada 2009. Honor dari menyanyi itu, kata dia, ditransfer langsung oleh penyewa ke rekening pribadinya.

"Jadi saya cuma menyanyi profesional. Enggak etis dong kalau saya tanya Pak ini dananya dari mana ya? Apakah honor saya menyanyi hasil korupsi, mana saya tahu? Apakah harus ditanya uangnya dari mana? Saya enggak tahu itu dari rekening Pak Akil, istrinya atau anaknya," kilah dia. Rya pun membantah telah menerima duit Rp 900 juta lewat rekening dari Akil.

"Saya tekankan yang Rp 900 juta, malah (disebut) Rp 900 miliar, itu dari mana? Malah saya ingin minta klarifikasi itu (informasi) dari mana?" kata Rya. Saat disebutkan bahwa informasi duit itu bersumber dari hasil pemeriksaan PPATK atas rekening Akil, wanita berambut lurus panjang itu pun menampiknya.

"Tapi yang Rp 900 juta itu oleh PPATK juga belum dikeluarkan ke KPK," elaknya. Rya pun mengaku bahwa hingga kini dia belum dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi untuk dimintai kesaksian ihwal kasus Akil. "Tapi sebagai warga negara yang baik Insya Allah saya siap memenuhi panggilan."

Rya mengaku tak ingat kapan terakhir kali bertemu muka dengan Akil Mochtar. Yang jelas, kata dia, bukan tahun ini. "Saya ketemu langsung Pak Akil juga jarang. Kalau waktu 2007 dan menyanyi di masa kampanye mungkin tiap hari ketemu karena saya kampanyekan beliau (Akil). Tapi sejak Pak Akil menjadi Ketua MK jarang sekali ketemu," kata dia.

Rya juga menjelaskan, sejak beberapa tahun lalu, dia tak punya manajer yang mengelola hubungan dengan klien yang menyewa dia sebagai penyanyi. Itulah sebabnya, kata dia, honor menyanyi dari para klien, termasuk Akil Mochtar, langsung dia terima melalui rekening pribadinya.

"Sekali manggung saya dibayar Rp 8 juta, Rp 9 juta, Rp 10 juta, Rp 15 juta. Bahkan kalau lagi butuh uang, dibayar Rp 3 juta juga saya ambil kalau yang menyewa orang dekat. Kalau keluar pulau pasti Rp 8 juta ke atas," kata Rya. "Saya tidak ingat berapa jumlah total uang di rekening saya sekarang," kata dia lagi.

ERICK P. HARDI

Berita terkait

Putusan MKMK Dibacakan, Ini Kilas Balik Pemberhentian Tidak Hormat Ketua MK Akil Mochtar

8 November 2023

Putusan MKMK Dibacakan, Ini Kilas Balik Pemberhentian Tidak Hormat Ketua MK Akil Mochtar

Putusan ini merupakan titik akhir dari serangkaian investigasi yang dilakukan MKMK terhadap para hakim konstitusi yang diduga melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Keluar Penjara, Ratu Atut Chosiyah Kumpul Keluarga dan Ziarah ke Makam Orang Tua

6 September 2022

Keluar Penjara, Ratu Atut Chosiyah Kumpul Keluarga dan Ziarah ke Makam Orang Tua

Ratu Atut Chosiyah merupakan narapidana tindak pidana korupsi (Tipikor) kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar

Baca Selengkapnya

Eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Bebas Bersyarat

6 September 2022

Eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Bebas Bersyarat

Ratu Atut Chosiyah merupakan narapidana tindak pidana korupsi (Tipikor) kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Baca Selengkapnya

Orang Dekat Akil Mochtar Divonis 4,5 Tahun Terkait Suap di MK

12 Maret 2020

Orang Dekat Akil Mochtar Divonis 4,5 Tahun Terkait Suap di MK

Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi memvonis orang dekat mantan Ketua MK Akil Mochtar, Muhtar Ependy, 4 tahun 6 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Aset Milik Akil Mochtar ke KPKNL Pontianak

5 Maret 2019

KPK Serahkan Aset Milik Akil Mochtar ke KPKNL Pontianak

KPK menyerahkan barang sitaan dari perkara Akil Mochtar ke KPKNL Pontianak

Baca Selengkapnya

Istri Akil Mochtar Mangkir dari Panggilan KPK

6 April 2018

Istri Akil Mochtar Mangkir dari Panggilan KPK

Istri Akil Mochtar diperiksa sebagai saksi untuk Muchtar Efendy, orang kepercayaan Akil yang ditetapkan sebagai tersangka pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Bupati Buton Samsu Umar Langsung Dinonaktifkan Setelah Dilantik  

24 Agustus 2017

Bupati Buton Samsu Umar Langsung Dinonaktifkan Setelah Dilantik  

KPK hanya memberi waktu Umar keluar dari tahanan selama dua jam.

Baca Selengkapnya

Jadi Terdakwa, Bupati Buton Samsu Umar Minta Izin Ikut Pelantikan

16 Agustus 2017

Jadi Terdakwa, Bupati Buton Samsu Umar Minta Izin Ikut Pelantikan

Bupati Buton terpilih Samsu Umar meminta izin untuk mengikuti pelantikan dirinya meski dia saat ini berstatus tahanan kasus korupsi suap Akil Mochtar.

Baca Selengkapnya

Bupati Buton Resmi Ditahan KPK  

26 Januari 2017

Bupati Buton Resmi Ditahan KPK  

Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam buntut perkara suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Baca Selengkapnya

KPK Tangkap Bupati Buton di Bandara Soekarno-Hatta

25 Januari 2017

KPK Tangkap Bupati Buton di Bandara Soekarno-Hatta

KPK menangkap Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun, terkait suap Rp 1 miliar kepada Akil Mochtar.

Baca Selengkapnya