TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Cilacap Partai Demokrat Tri Dianto mengatakan, kader partai lainnya, seperti Edi Baskoro dan Susilo Bambang Yudhyono seharusnya diperiksa untuk kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang. Keduanya dinilai Tri bisa menjelaskan soal aliran dana ke Kongres Demokrat 2010.
"Surat ini seharusnya dialamatkan ke Mas Ibas selaku SC (Steering Committee) dalam kongres itu. Panggilan paling berhak itu ke Mas Ibas," kata Tri, yang dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum kepada wartawan di lobi gedung KPK, Kamis, 31 Oktober 2013.
Sedangkan panggilan kedua KPK, kata Tri, seharusnya ditujukan kepada Yudhoyono. "Kenapa Pak SBY? Karena dia Dewan Pembina Partai Demokrat. Beliau adalah penanggung jawab kongres partai di Bandung dan juga tim suksesnya Andi Mallarangeng," ujarnya.
Soal pernyataan Tri, politikus Demokrat Andi Nurpati mengatakan partainya menyerahkan penanganan kasus Hambalang ke penegak hukum. "Semua proses kami serahkan ke pimpinan KPK. Apakah memang ada keterlibatan atau ada kesaksian yang diperlukan, atau hanya menyebut-nyebut yang tidak ada konektifitas-nya," katanya.
Anas terseret pusaran rasuah proyek Hambalang di Bogor karena diduga menerima suap sebuah mobil Toyota Harrier dari proyek senilai Rp 1,2 triliun tersebut. Anas berulang kali membantah tuduhan itu. Belakangan, KPK juga mendalami dugaan aliran dana proyek ke Kongres Demokrat 2010 saat Anas terpilih sebagai Ketua Umum Demokrat.
FEBRIANA FIRDAUS
Topik Terhangat:
Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
Detik-detik Menegangkan Penangkapan Heru
Soal Lurah Susan, Menteri Gamawan Pasrah
Kekayaan Prabowo Lebih dari Rp 1,6 Triliun
Tolak Ahok, PPP Dinilai Mirip Anak Kecil
Polisi Penangkap Heru Teman Sekelas di SMA
Berita terkait
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal
13 April 2023
Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas
Baca SelengkapnyaDemokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN
13 April 2023
Politikus Demokrat Herman Khaeron menilai pidato Anas Urbaningrum lebih cenderung mengarahkan pada politik persahabatan, alih-alih politik permusuhan.
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil
7 Oktober 2021
Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol
Baca SelengkapnyaPengembangan Kawasan Olahraga Hambalang Terganjal Masalah Hukum
17 Maret 2021
Menpora Zainuddin Amali merespons kemungkinan Kawasan Olahraga Hambalang sebagai lokasi pemusatan latihan nasional.
Baca SelengkapnyaKPK Beri Lampu Hijau Pembangunan Hambalang Dilanjutkan, tapi ...
21 Juli 2020
Pembangunan proyek Hambalang sebagai lokasi pelatnas sudah mendapat lampu hijau dari KPK untuk dilanjutkan, namun terkendala wabah Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenpora Susun Grand Design Olahraga, Akan Lahirkan Zohri Baru
27 Mei 2020
Kemenpora sedang menyusun Grand Design Olahraga Nasional untuk menghasilkan atlet berprestasi secara sistematik
Baca SelengkapnyaSBY: Saya Menahan Emosi Difitnah Soal Century dan Hambalang
11 November 2018
Curahan hati ini diungkapkan SBY saat menutup pembekalan calon anggota legislatif Partai Demokrat yang sudah berlangsung sejak kemarin.
Baca SelengkapnyaAjukan PK, Anas Urbaningrum Minta Divonis Bebas
12 Juli 2018
Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta divonis bebas lewat permohonan PK dalam kasus Hambalang.
Baca SelengkapnyaAjukan PK, Anas Urbaningrum Gunakan Empat Novum Ini
24 Mei 2018
Dalam peninjauan kembali atau PK tersebut, Anas Urbaningrum mengajukan empat bukti baru atau novum.
Baca Selengkapnya