Buku Nikah Kosong, Calon Pengantin di Garut Resah
Editor
Nur Haryanto
Rabu, 30 Oktober 2013 11:53 WIB
TEMPO.CO, Garut - Calon pengantin di Kabupaten Garut, Jawa Barat, resah. Alasannya, pernikahan mereka tidak dilengkapi dengan buku nikah yang dikeluarkan Kantor Kementerian Agama setempat. "Saya takut disebut nikah siri," ujar Siska Gusniawati, warga Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, kepada Tempo, Rabu, 30 Oktober 2013.
Siska akan melangsungkan pernikahannya pada 7 November mendatang. Dia mengaku informasi tidak adanya kartu nikah itu didapat dari temannya yang melangsungkan pernikahan pada awal Oktober ini. Setelah melangsungkan akad nikah, pengantin tidak diberi buku nikah oleh penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.
Kondisi ini dibenarkan KAU Tarogong Kaler. Menurut salah seorang penghulu, Ahmad Yani Ramdani, kekosongan buku nikah ini telah terjadi sejak awal September kemarin. Jumlah pasangan nikah yang tidak memiliki buku nikah di wilayahnya selama dua bulan ini mencapai 157 pasangan.
Namun begitu, Ahmad mengaku pasangan nikah ini telah tercatat dan terdaftar di kantor KUA. Bahkan, mereka juga telah dilengkapi dengan surat keterangan nikah sementara pengganti buku nikah. "Buku nikah akan dibagikan setelah kiriman datang. Kondisi ini terjadi tidak hanya di kami, tapi se-Garut," ujarnya.
Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut, I Somantri, menyatakan kekosongan buku nikah ini telah dilaporkan ke Kantor Kementerian Agama Wilayah Jawa Barat. Jumlah pengantin yang belum menerima buku nikah di Garut mencapai 5.000 pasangan. "Jangan khawatir disebut nikah siri karena setiap pasangan nikah sudah teregistrasi di kami," ujarnya.
Dia mengaku, berdasarkan informasi dari Kanwil Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat, kelangkaan buku nikah ini terjadi di seluruh Indonesia. Meski begitu, buku nikah yang baru akan disalurkan ke daerah pada 16 November mendatang. "Saya jamin surat keterangan nikah sementara tidak akan disalahgunakan untuk kumpul kebo karena itu sifatnya sementara dan formatnya juga susah untuk ditiru. Apalagi kalau difotokopi akan ketahuan," ujar Somantri.
SIGIT ZULMUNIR
Berita Terpopuler:
Prabowo: Saya Pendekar Siap Mati
Suami Airin Punya `Tim Samurai` di DPRD Banten
Begini Modus Suap untuk Pejabat Bea Cukai
Ini Perjalanan Karier Heru Sulastyono di Bea Cukai
Eks Kepala PPATK Ingat Rekening Gendut Bea Cukai