TEMPO Interaktif, Lhokseumawe: Tiga warga Desa Ciembun, Kecamatan Peurelak, Aceh Timur tewas dan sembilan lainnya luka-luka akibat diserang kelompok Gerakan Aceh Merdeka, Selasa (7/12) malam pukul 20.00 WIB. Hal tersebut disampaikan Kapolres Aceh Timur, AKBP Irlsanuddin, saat dihubungi Tempo Rabu (8/12).Menurutnya, insiden tersebut berawal ketika tujuh anggota GAM datang ke pemukiman transmigran desa Ciembun. Puluhan warga yang berada di meunasah (surau) diminta berkumpul. Setelah warga itu berkumpul, kelompok GAM meminta KTP warga secara bergiliran. Kemudian tanpa sebab yang jelas, anggota GAM tersebut langsung memuntahkan pelurunya ke arah warga tersebut. Sehingga mengakibatkan tiga tewas dan sembilan luka-luka. Beberapa diantaranya berhasil lolos ketika aksi penembakan terhadap warga lainnya terjadi. Korban yang tewas masing-masing Suryadi, 40 tahun, Sumardi, 18 tahun dan Amek, 20 tahun. Sedangakn korban luka masih dirawat di Rumah Sakit Umum Langsa Aceh Timur. Sementara itu, Juru Bicara GAM wilayah Peurelak, Teuku Tjut Kafrawi, kepada Tempo mengaku belum menerima informasi tersebut, tapi ia mengatakan pasukan GAM tidak berada di kawasan itu. "Kawasan transmigrasi itu sudah dikuasai TNI Polri, tidak mungkin pasukan GAM bisa masuk ke sana," katanya. Dia juga menambahkan, pada hakikatnya perjuangan GAM bukan untuk menyakiti rakyat sipil, tetapi perjuangan untuk membawa Aceh ke kehidupan yang lebih bermartabat. "Tidak mungkin kami melakukan hal seperti," kata dia. Imran MA