Sejumlah Warga korban gempa mengungsi di tenda darurat beratap plastik dan lantai tanah yang didirikan di depan rumahnya di Desa Neubok Badeuk-II, Pidie, Aceh (22/10). ANTARA/Ampelsa
TEMPO.CO, Banda Aceh - Aktivitas warga di lokasi terparah akibat gempa Aceh beberapa waktu lalu, berangsur normal. Masyarakat di Kecamatan Tangse maupun Mane, Kabupaten Pidie mulai bekerja seperti biasa.
Camat Tangse, Jafaruddin mengatakan kehidupan warga di beberapa desa yang dilanda gempa sudah normal. Warga yang rumahnya rusak, memilih tetap di rumah daripada tenda pengungsian. "Karena banyak yang rusaknya tak total," ujarnya, Ahad, 27 Oktober 2013.
Jafaruddin menuturkan, warga telah mulai bekerja seperti biasa, berladang, berkebun dan turun ke sawah. "Sebelumnya sempat disibukkan dengan membersihkan reruntuhan akibat gempa," katanya.
Soal bantuan masa panik, tidak ada kendala. Pemerintah Aceh dan Pemkab Pidie, rutin menyalurkan bantuan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Apriadi kepada Tempo melaporkan pihaknya masih fokus pada pendataan kerusakan dan distribusi bantuan.
Apriadi juga menyampaikan data kerusakan terbaru. Sampai Ahad, 27 Oktober pukul 17.00 WIB, data kerusakan rumah tercatat 687 unit, dengan cakupan 19 desa. Fasilitas ibadah rusak 20 unit, sarana pendidikan 16 unit, kantor pemerintah 8 unit. Juga sarana air bersih 1 unit, sarana jalan desa 100 meter. Jumlah jiwa yang berdampak langsung pada kerusakan itu adalah 3.090. "Untuk logistik mencukupi sampai empat hari ke depan," kata Apriadi.
Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia
4 hari lalu
Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia
TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4