Memilih Ryamizard Menabrak UU TNI yang Baru?

Reporter

Editor

Selasa, 7 Desember 2004 22:19 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ribut-ribut Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) soal Panglima TNI ditanyakan banyak pihak. Masyarakat melihat DPR hanya ribut soal pergantian dari Jenderal Endriartono Soetarto kepada Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Ryamizard Ryacudu. Padahal kalau memang mau berkehidupan negara yang harmonis tak ribut-ribut, perlu dilirik calon lainnya.Namun, anggota Komisi I, Effendy Choirie yang ditemui Tempo siang ini (7/12) di Jakarta menyatakan bahwa komisi I tetap menganggap Jenderal Ryamizard Ryacudu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), orang yang paling tepat meenjabat sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). "Perlu waktu lama untuk memperoleh mandat. Prosesnya juga lama, untuk mengajukan calon lain,"katanya. Selain soal waktu yang sempit, karena surat (bekas)Presiden Megawati Soekarnoputri, membuat komisi I tak punya pilihan lain. Menurut Effendi, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Bernard Kent Sondakh dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Cheppy Hakim sudah dua kali diperpanjang masa tugasnya. "Masa yang mau dijadikan Panglima orang yang sudah tua,"katanya.Padahal berdasarkan Undang-undang TNI no.34 tahun 2004 (yang baru), pensiun seorang perwira adalah 58 tahun. KSAL Kent Sondakh saat ini baru berusia 56 tahun dan KSAU Cheppy 57 tahun. Tentu alasan Effendi tak masuk akal. Apalagi tradisi selama ini, Panglima TNI, diambil dari perwira tinggi yang masih menjabat Kepala staf yang paling senior. Menyinggung soal amanat UU TNI No.34/2004 yang menyatakan bahwa jabatan Panglima dipegang secara bergiliran, komisi I DPR mengabaikan UU tersebut sat ini. "UU itu tidak mewajibkan,"ujarnya. Artinya, UU yang baru disahkan bisa ditabrak, sesuai kebutuhan saat ini.Selain Effendi,Yuddy Chrisnandi, anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar, juga mendukung pencalonan Jenderal Ryamizard."Saya tidak melihat dia (Ryamizard) memiliki nama yang buruk di dunia internasional,"katanya.Yudhy menjamin dunia internasional, khususnya Amerika Serikat, tidak keberatan jika Jenderal Ryamizard Ryacudu menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Endriartono Sutarto. Yuddy mengaku sempat berdialog dengan (calon) Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia, Lynn B. Pascoe, saat mengunjungi ketua DPR, Agung Laksono. Yuddy sempat menanyakan soal keberatan AS pada Ryamizard. Menurut Yuddy, Dubes menjawab bahwa negaranya sama sekali tidak keberatan. "We don’t care and we don’t mind,"katanya mengutip perkataan Dubes.Menurut Yuddy, Amerika Serikat melalui Dubes menyatakan tidak akan mencampurinya, sama halnya ketika Indonesia mengadakan pemilihan presiden. Namun, Dubes Pascoe mengakui adanya pengkajian internal (di AS) terhadap Jenderal Ryamizard. "Itu adalah hal biasa. Sama seperti Indonesia melakukan pengkajian-pengkajian dalam pemerintahan Indonesia sendiri,"ujarnya.Komisi I, menurut Yudhy, tidak khawatir jika Ryamizard menjadi Panglima, walau AS atau kebanyakan masyarakat tak setuju. "Justru Dia harus kita bela karena bicara soal nasionalisme,"katanya.Suliyanti

Berita terkait

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Ini Permintaan Politikus PKS kepada Kemenhub

14 jam lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Ini Permintaan Politikus PKS kepada Kemenhub

Kemenhub bisa mencabut izin trayek PO yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana Depok jika menemukan adanya pelanggaran.

Baca Selengkapnya

Polemik Draf RUU Penyiaran, Kejaksaan Agung dan KPK Sebut Jurnalisme Investigasi Bantu Penegakan Hukum

1 hari lalu

Polemik Draf RUU Penyiaran, Kejaksaan Agung dan KPK Sebut Jurnalisme Investigasi Bantu Penegakan Hukum

Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana merespons soal RUU Penyiaran yang bakal melarang tayangan jurnalisme investigasi.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Sebut Beri Izin Tambang ke Ormas Sebagai Reward Berjasa kepada Rezim Tidak Sehat

1 hari lalu

Komisi VII DPR Sebut Beri Izin Tambang ke Ormas Sebagai Reward Berjasa kepada Rezim Tidak Sehat

Anggota DPR mengatakan penerbitan izin tambang atau IUP kepada ormas tertentu tidak sehat bagi iklim pertambangan nasional

Baca Selengkapnya

Pemerintah dan DPR Bakal Rapat soal Revisi UU MK Pekan Depan

1 hari lalu

Pemerintah dan DPR Bakal Rapat soal Revisi UU MK Pekan Depan

Hal yang krusial dari revisi UU MK ini adalah mengenai peralihan hakim Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

2 hari lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

2 hari lalu

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

PPP menyinggung pengalaman Prabowo di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya

Draft RUU Penyiaran Larang Penayangan Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI Sebut Upaya Membungkam Pers

2 hari lalu

Draft RUU Penyiaran Larang Penayangan Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI Sebut Upaya Membungkam Pers

Sekretaris Jenderal AJI, Bayu Wardhana, meminta agar DPR menghapus pasal bermasalah dalam RUU Penyiaran tersebut.

Baca Selengkapnya

KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR Dinilai Tak Tepat, Stafsus Presiden Sarankan Ini

3 hari lalu

KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR Dinilai Tak Tepat, Stafsus Presiden Sarankan Ini

Stafsus Presiden Billy Mambrasar menyarankan sejumlah hal ini guna perbaikan tata kelola KIP Kuliah jalur aspirasi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Stafsus Presiden Minta Hentikan Program KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR

3 hari lalu

Stafsus Presiden Minta Hentikan Program KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR

Menurut Billy Mambrasar, DPR sebagai lembaga legislatif seharusnya tidak boleh mengeksekusi program KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

3 hari lalu

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah dilibatkan dalam diskusi untuk RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya