TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta buruh untuk mengerti kondisi perusahaan jika tempat mereka bekerja itu nyaris bangkrut. Karena itu, Megawati menyarankan buruh untuk berdialog dengan perusahaan saat mereka menuntut hak-haknya.
"Buruh juga enggak bisa pokoknya (menuntut haknya), tidak mau lihat masalah. Kalau perusahaan itu bangkrut, buruh di-PHK juga," kata Megawati kepada wartawan di rumah pribadinya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Senin, 21 Oktober 2013.
Megawati menyampaikan sarannya itu ketika hendak berangkat ke pabrik PT KMK Global Sports yang berlokasi di Tangerang. Mantan presiden itu berangkat bersama petinggi partai lainnya, seperti Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan anggota Komisi Tenaga Kerja, Rieke Dyah Pitaloka, sekitar pukul 10.20 WIB. "Hari ini mau ke satu pabrik yang dulunya hampir bangkrut," kata Megawati. "Saya ke sana bukan untuk mediasi, sebagai pengamat kali, ya."
Menurut Megawati, pabrik KMK Global Sports nyaris bangkrut pada masa pemerintahannya (2001-2004). Namun dia mengaku mendorong Menteri Perindustrian dan Perdagangan serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi saat itu untuk melakukan pertemuan tripartit.
Tripartit adalah satu model komunikasi yang dibangun atas dasar pengertian antara pengusaha atau pemodal serta buruh dan pemerintah. Setelah pemerintah melakukan pertemuan tripartit, kata Megawati, PT KMK Global Sports mengalami perbaikan yang positif sehingga mampu melewati masa-masa bangkrut.
Megawati berharap model solusi tripartit ini dapat ditiru oleh pemerintah saat ini. Tak hanya dari pemerintah, dia juga berharap perusahaan dan para buruh membuka diri untuk berkonsolidasi menyelesaikan masalah-masalah di antara keduanya.
Hari ini sekitar 20 ribu buruh akan berdemo ke Kompleks Parlemen Senayan. Mereka menuntut realisasi jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat, pengupahan yang layak, dan penghapusan sistem alih daya di kantor badan usaha milik negara.