Hendak Laporkan Korupsi Lebak, Aktivis Dirampok

Reporter

Minggu, 20 Oktober 2013 14:08 WIB

Akil Mochtar berjalan keluar usai menjalani pemeriksaan narkoba oleh BNN di Gedung KPK, Jakarta, (6/10). Setelah di tetapkan menjadi tersangka, Akil Mochtar menjali pemeriksaan BNN karena ditemukannya ganja dan ekstasi di ruang kerja MK. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota lembaga swadaya masyarakat Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Zaenal Ausop mengaku diserang 11 orang tak dikenal dan tas selempang yang dibawanya dicuri tadi malam di Jakarta, Sabtu, 19 Oktober 2013. Di dalam tas itu, selain uang tunai Rp 1,6 juta, terdapat laporan dugaan korupsi RSUD Adjidarmo yang berlokasi di Kabupaten Lebak, Banten.

"Laporan itu akan kami laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, besok," kata Zaenal saat dihubungi, Ahad, 20 Oktober 2013.

Menurut Zaenal, kronologi peristiwa berawal dari rencana melaporkan dugaan korupsi itu ke KPK, Senin, 21 Oktober 2013. Bersama surat laporan pengaduan, dilampirkan audit Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Banten terkait proyek RSUD Adjidarmo.

Untuk menuntaskan misi itu, Zaenal dan dua temannya berangkat ke Jakarta pada Sabtu malam, 19 Oktober 2013. Tiga orang lulusan IAIN Serang itu berencana berkumpul terlebih dahulu di daerah Tugu Monumen Nasional, Jakarta, dengan sesama rekan di Kumala cabang Jakarta.

Sekitar pukul 23.30 WIB, di sekitar Katedral, Zaenal dan dua temannya itu tiba-tiba didatangi 11 orang yang meminta Zaenal menyerahkan tas selempangnya. Permintaan orang-orang tak dikenal itu ditolak Zaenal. Lalu, salah seorang di antara 11 orang itu memukul Zaenal, sambil yang lain berusaha merebut tas itu.

Zaenal yakin pengeroyokan tak bakal terjadi kalau tas langsung diberikan ke orang-orang tak dikenal itu. "Dari awal, yang mereka incar adalah tas," kata dia. Gara-gara mempertahankan tas selempang itu, Zaenal dipukuli di bagian kepala bagian kiri depan dan bagian belakang. Hasilnya, selain tas itu digondol, Zaenal juga dilarikan ke Rumah Sakit Husada, Jakarta.

Sayangnya, identitas 11 orang itu tak terekam jelas di ingatan tiga orang kelahiran Lebak itu. Menurut Zaenal, 11 orang itu mengenakan pakaian bebas, bukan seragam. Pengeroyok itu terlihat seperti orang pada umumnya.

Dugaan korupsi RSUD Adjidarmo sudah pernah diberitakan Tempo. Misalnya, pada 2004, Tempo memberitakan kaburnya bekas Ketua DPRD Kabupaten Lebak H.M. Sudirman ke luar negeri saat hendak dijemput paksa oleh kejaksaan setempat.

Menurut berita Tempo itu, proyek renovasi gedung RSUD Adjidarmo senilai Rp 2,3 miliar yang dibiayai APBD Lebak 2003 ditemukan banyak kejanggalan. Misalnya, renovasi bangunan rumah sakit itu sebenarnya hanya menghabiskan sekitar Rp 200 juta. Dana tidak jelas sebesar Rp 1,8 miliar ternyata dibagi-bagikan ke beberapa pihak, di antaranya untuk tiga anggota DPRD Lebak termasuk Ketua DPRD Lebak.

MUHAMAD RIZKI

Berita terkait

Putusan MKMK Dibacakan, Ini Kilas Balik Pemberhentian Tidak Hormat Ketua MK Akil Mochtar

8 November 2023

Putusan MKMK Dibacakan, Ini Kilas Balik Pemberhentian Tidak Hormat Ketua MK Akil Mochtar

Putusan ini merupakan titik akhir dari serangkaian investigasi yang dilakukan MKMK terhadap para hakim konstitusi yang diduga melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Keluar Penjara, Ratu Atut Chosiyah Kumpul Keluarga dan Ziarah ke Makam Orang Tua

6 September 2022

Keluar Penjara, Ratu Atut Chosiyah Kumpul Keluarga dan Ziarah ke Makam Orang Tua

Ratu Atut Chosiyah merupakan narapidana tindak pidana korupsi (Tipikor) kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar

Baca Selengkapnya

Eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Bebas Bersyarat

6 September 2022

Eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Bebas Bersyarat

Ratu Atut Chosiyah merupakan narapidana tindak pidana korupsi (Tipikor) kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Baca Selengkapnya

Orang Dekat Akil Mochtar Divonis 4,5 Tahun Terkait Suap di MK

12 Maret 2020

Orang Dekat Akil Mochtar Divonis 4,5 Tahun Terkait Suap di MK

Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi memvonis orang dekat mantan Ketua MK Akil Mochtar, Muhtar Ependy, 4 tahun 6 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Aset Milik Akil Mochtar ke KPKNL Pontianak

5 Maret 2019

KPK Serahkan Aset Milik Akil Mochtar ke KPKNL Pontianak

KPK menyerahkan barang sitaan dari perkara Akil Mochtar ke KPKNL Pontianak

Baca Selengkapnya

Istri Akil Mochtar Mangkir dari Panggilan KPK

6 April 2018

Istri Akil Mochtar Mangkir dari Panggilan KPK

Istri Akil Mochtar diperiksa sebagai saksi untuk Muchtar Efendy, orang kepercayaan Akil yang ditetapkan sebagai tersangka pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Bupati Buton Samsu Umar Langsung Dinonaktifkan Setelah Dilantik  

24 Agustus 2017

Bupati Buton Samsu Umar Langsung Dinonaktifkan Setelah Dilantik  

KPK hanya memberi waktu Umar keluar dari tahanan selama dua jam.

Baca Selengkapnya

Jadi Terdakwa, Bupati Buton Samsu Umar Minta Izin Ikut Pelantikan

16 Agustus 2017

Jadi Terdakwa, Bupati Buton Samsu Umar Minta Izin Ikut Pelantikan

Bupati Buton terpilih Samsu Umar meminta izin untuk mengikuti pelantikan dirinya meski dia saat ini berstatus tahanan kasus korupsi suap Akil Mochtar.

Baca Selengkapnya

Bupati Buton Resmi Ditahan KPK  

26 Januari 2017

Bupati Buton Resmi Ditahan KPK  

Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam buntut perkara suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Baca Selengkapnya

KPK Tangkap Bupati Buton di Bandara Soekarno-Hatta

25 Januari 2017

KPK Tangkap Bupati Buton di Bandara Soekarno-Hatta

KPK menangkap Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun, terkait suap Rp 1 miliar kepada Akil Mochtar.

Baca Selengkapnya