Tailing Freeport Jadi Bahan Infrastruktur di Papua

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 17 Oktober 2013 05:12 WIB

ANTARA/Spedy Paereng

TEMPO.CO , Jayapura:Pemerintah Provinsi Papua mengklaim akan menggunakan tailing atau pasir sisa (limbah) pertambangan milik PT Freeport Indonesia sebagai bahan dasar pembangunan infrastruktur di wilayah Provinsi Papua. "Salah satu kerjasama yang sudah dibangun, pendirian pabrik semen dari bahan dasar tailing," kata Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe pada Workshop Pemanfaatan Tailing di Hotel Swisbell, Kota Jayapura, Rabu, 16 Oktober 2013.

Menurut Lukas, perjanjian dengan Freeport dalam hal penggunaan tailing sebagai bahan konstruksi dalam pembangunan infrastruktur telah dilakukan pada 2007 dan diperbaharui pada 2011 lalu. "Lokasi pembangunan infrastruktur yang sudah menggunakan tailing, yakni pembangunan jalan di Kabupaten Merauke. Juga pada Jembatan Paumako 3, Timika yang menghubungkan Kota Timika-Pelabuhan Pomako, Kantor Bupati Mimika dan area Bandara Moses Kilangin di Timika, Kabupaten Mimika," katanya.

Beberapa bulan terakhir ini, kata Lukas, sebagai gubernur dirinya bersama Presiden Direktur Freeport, Rozik Boedioro Soetjipto telah melakukan diskusi secara terus menerus. "Saya dengan Pak Rozik telah diskusi, bagaimana kita memanfaatkan ini yang bisa bermanfaat untuk pembangunan infrastruktur di Papua. Kita harap, regulasi ini yang mungkin harus diperbaiki. Sebab berbagai penelitian membuktikan ini (tailing) bisa bermanfaat," kata Lukas menjelaskan.

Material sisa pasir tambang atau tailing milik Freeport sudah pernah digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Papua. Namun dengan dikeluarkannya Undang-Undang 32 Tahun 2009 dan PP 18 Jo 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, ternyata tailing masuk dalam kategori beracun, maka proses ini terhenti. Tapi menurut Freeport berdasarkan penelitian mereka, tailing ternyata tak berbahaya dan bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur.

Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya mengatakan akibat tailing pernah masuk dalam kategori beracun, sehingga penggunaannya pernah dihentikan, maka workshop pemanfaatan tailing ini sangat penting untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkaitan dengan tambang mineral dan lain sebagainya, terutama tambang yang menghasilkan tailing yang begitu banyak. "Workshop ini kita mendiskusikan bagaimana penggunaan dari pemanfaatan dari itu," katanya ke wartawan, seusai memberi arahan dalam Workshop tersebut.

CUNDING LEVI
Topik Terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Setahun Jokowi-Ahok | Pembunuhan Holly Angela

Berita Terpopuler:
Ada Cacing Hati di Sapi Jokowi
Istri Akil Mochtar Minta KPK Buka Rekeningnya
Jokowi: Lihat Saja Nanti Siapa yang Disembelih
Roy Suryo Larang Timnas U-19 Temui Politikus
Mau Blusukan, Sultan HB X Minta Mobil Baru



Berita terkait

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

4 hari lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

5 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

6 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

9 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

9 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

11 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

14 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

17 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

19 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

35 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya