Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono saat akan berangkat berkunjung ke Kazakhstan, Polandia dan Rusia di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (1/9). Presiden SBY berkunjung ke Rusia dalam rangka menghadiri KTT G-20. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta tersangka kasus korupsi kuota impor daging sapi, Luthfi Hasan Ishaaq untuk memberikan kesaksian yang jujur di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Hal ini disampaikan menanggapi kesaksian Luthfi yang menyatakan salah satu tokoh pengatur kuota impor, Bunda Putri adalah kerabat dekat SBY.
"Jangan mengalihkan isu kepada yang justru tidak mengetahui," kata SBY dalam konferensi pers di Base Ops TNI Angkatan Udara Halim, Kamis, 10 Oktober 2013.
SBY menyatakan merasa terganggu dengan kesaksian yang diberikan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera tersebut. Menurut dia, selama menjabat presiden dirinya tak mau dan membatasi diri untuk berkomentar perihal isu dan fitnah. Akan tetapi, kesaksian Lutfhi dinilai berbeda sehingga harus ditanggapi dengan cepat dan tegas. "Jangan sampai masyarakat justru merasa kalau apa yang dikatakan dia (Luthfi) adalah benar," kata SBY.
SBY menambahkan, bahwa dia menerima kabar tentang tudingan Luthfi tak lama setelah mendarat dari kunjungan kerja ke Brunei Darrusalam untuk acara East Asia Summit. Ia kemudian mengumpulkan informasi dan mengkonfirmasi kepada keluarga dan pejabat negara perihal identitas Bunda Putri selama 30 menit.
"Ungkap secara tuntas, tegakan hukum seadil-adilnya. Itu (Kesaksian Luthfi) sudah kejahatan sendiri. Saya tidak tahu, tidak kenal, dan tidak ada kaitan dengan yang disebut Bunda Putri," kata SBY.
Luthfi juga mengatakan mengenal Bunda dari Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin. Menurut dia, Bunda merupakan orang penting yang menghubungkan antara dewan pembina dengan dewan pembina. Ia juga memaparkan Bunda Putri merupakan anak dari salah satu pendiri Partai Golkar.
Nama Bunda Putri pertama kali muncul dalam rekaman telepon yang diputar jaksa di persidangan Ahmad Fathanah pada 29 Agustus lalu. Dalam rekaman itu, Bunda Putri membahas perihal reshuffle dengan Luthfi. Mereka menyebut sejumlah nama, seperti Haji Susu, Pak Tan, Dipo, dan Pak Lurah.