TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar Ahmadi Noor Supit mengakui kedekatan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dengan anggota Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Chairun Nisa. Kedekatan keduanya karena sama-sama berasal dari Kalimantan.
"Mereka sudah bergaul sejak sama-sama sebagai anggota DPR," kata Ketua Pemenangan Golkar Kalimantan ini saat dihubungi, Jumat, 4 Oktober 2013. Supit mengatakan, keduanya dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung.
Namun, Supit menilai Chairun Nisa tidak memiliki motif finansial dalam kasus ini. Dia menduga Chairun Nisa hanya menjadi perantara antara Bupati Gunung Mas Hambit Bintih dan Akil Mochtar. Selama ini, Chairun Nisa tak dikenal sebagai tipikal politikus yang kerap memainkan anggaran.
Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Golkar Indra Jaya Piliang mengatakan, Akil dan Chairun Nisa merupakan tokoh Kalimantan. Karena tokoh Kalimantan relatif tidak banyak, tak heran keduanya menjalin komunikasi intensif. Kedekatan keduanya dinilai bisa ditelusuri sejak mereka sama-sama anggota Dewan atau jabatan di organisasi masyarakat.
Indra menduga motif Chairun Nisa bukan karena uang. Sebagai bendahara dan aktif di berbagai organisasi, motif Chairun Nisa lebih karena keinginan mendapatkan pengaruh kepala daerah. Menurut Indra, Chairun Nisa berkepentingan merebut simpati Bupati Gunung Mas dalam rangka pemenangan Pemilu 2014. (Baca Lengkap:Ketua MK Ditangkap)
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik Terhangat
Amerika Shutdown | Pembunuhan Holly Angela | Edsus Lekra | Info Haji
Berita Terkait
Akil Diduga Sudah Lama Terima Sogokan
BNN Usut Ganja dan Obat Kuat di Ruang Akil Mochtar
Suami Airin, Putra Pendekar tapi Tak Sangar
Mobil Adik Ratu Atut: Lamborghini Rp 12,2 Miliar
Berita terkait
Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
1 hari lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaPengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK
1 hari lalu
Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK
Baca SelengkapnyaIstri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK
1 hari lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
1 hari lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
1 hari lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik
1 hari lalu
Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka
1 hari lalu
Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?
Baca Selengkapnya2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?
1 hari lalu
Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya
1 hari lalu
Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal
2 hari lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.
Baca Selengkapnya