JK Minta Gubernur Jatim Tindaklanjuti Islah Sampang  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 4 Oktober 2013 17:12 WIB

Seorang warga Syiah menangis saat harus di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Fatwa MUI yang mengatakan bahwa Syiah merupakan aliran sesat membuat ribuan santri dan warga mengusir warga Syiah dari Madura. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akan menyampaikan aspirasi masyarakat Syiah Sampang, Madura, kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo. JK menilai proses islah yang sudah terjadi di Sampang harus didukung bersama-sama.

"Gubernur yang seharusnya menindaklanjuti. Nanti saya bicara dengan Pak Karwo," kata Jusuf Kalla usai menerima perwakilan warga Sunni dan Syiah Sampang di Kantor Pusat Palang Merah Indonesia di Jalan Gatot Subroto, Jumat, 4 Oktober 2013.

Dia meminta semua pihak mendukung proses islah yang sudah terjadi antara warga Syiah dan Sunni Sampang. "Ini kan sebenarnya bukan masalah besar Syiah-Sunni, tapi ada masalah keluarga yang dicampur dengan ideologi. Bukan masalah yang terlalu berat sebenarnya."

Menurut JK, meskipun islah tidak diprakarsai oleh pemerintah dan murni terjadi di tingkat bawah, pemerintah pusat dan daerah harus mendukung serta memastikan proses islah terjadi secara nyata. "Itu meliputi pembangunan bersama kembali rumahnya dan memastikan kegiatan ekonomi warga Syiah bergerak lagi." "Selama mereka sudah damai ya sudah. Ini justru harus didukung," kata Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini. Proses islah yang terjadi di antara warga Sampang sendiri diperantarai oleh Lembaga Persatuan Umat Islam.

"Semua ingin perdamaian. Sekarang sudah tidak ada lagi permasalahan Sunni-Syiah," kata Ketua LPUI Nur Tamam. Pernyataan Nur didukung pula oleh K.H Syuaibi serta perwakilan warga dari Sunni-Syiah Sampang. Menurut Nur, ada berbagai alasan dari jajaran pemerintah, khususnya pemda, yang mempermasalahkan dan menolak perdamaian. "Salah satunya islah dianggap hanya rekayasa lantaran tidak melibatkan pemerintah," kata dia.

Dia menilai ada motif lain di balik penolakan islah. "Kepentingannya kompleks, mulai dari tingkat bawah sampai atas. Ada yang ingin dapat tanah (milik warga Syiah yang mengungsi) juga," kata Nur. Rekonsiliasi sebelumnya dirintis oleh tim pimpinan Rektor IAIN Sunan Ampel Abdul A'la. Namun tim itu, kata Nur Tamam, tidak bisa berbuat banyak. Belakangan LPUI ikut membantu proses itu dan berbuah manis. Karena ditolak, warga Sunni dan Syiah Sampang meminta JK untuk membantu masalah ini. "Kita warga sudah damai, satu kampung satu dusun," kata Nur.

SUBKHAN

Berita terkait

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

20 Februari 2018

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

Pilkada Sampang diikuti tiga pasangan calon.

Baca Selengkapnya

Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

24 Mei 2017

Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

Pemkab Sampang menjamin warga Syiah yang mengungsi di Sidoarjo bisa menggunakan hak suaranya dalam pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018.

Baca Selengkapnya

Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

12 Oktober 2016

Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

"Sudah kewajiban kami melindungi. Jika ada yang nekad membubarkan,
akan berhadapan dengan kami,"kata Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji.

Baca Selengkapnya

Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

11 Oktober 2016

Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

Hasil mediasi disepakati bahwa perayaan Hari Asyura di Kendari dihentikan.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

11 Oktober 2016

Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mengelar mediasi membahas polemik soal rencana peringatan Asyuro.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

9 Oktober 2016

Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

Sebelumnya, beberapa orang yang mengatasnamakan diri Forum Umat Islam mendatangi Polda Jawa Tengah menolak kegiatan kaum Syiah.

Baca Selengkapnya

Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

7 September 2016

Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

Komisi Nasional Perempuan mendesak pemerintah segera memenuhi hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya mereka.

Baca Selengkapnya

Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

17 Agustus 2016

Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

Pengungsi Syiah merasa masih mengalami diskriminasi karena tinggal di tempat pengungsian sejak 2012.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

19 Januari 2016

Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

Wali Kota Bogor dinilai melanggar undang-undang ketika melarang warganya yang menganut Syiah merayakan hari besar agamanya.

Baca Selengkapnya

MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

11 Desember 2015

MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

"Kami dituduh menodai agama, meresahkan masyarakat, tapi tidak ada buktinya."

Baca Selengkapnya