TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengungkapkan bahwa dia sudah mendengar tudingan miring mengenai Akil Mochtar dari kadernya di daerah sejak tiga pekan lalu. Laporan mengenai hakim konstitusi ini juga sempat dibicarakan bersama pimpinan Dewan lainnya.
"MK ini lembaga penegak hukum yang memutuskan hal-hal strategis," kata Marzuki di kompleks parlemen, Senayan, Kamis, 3 Oktober 2013.
Menurut Marzuki, dia mendapat laporan mengenai Akil Mochtar tiga pekan sebelumnya. Hanya saja, dia tidak menjelaskan apakah laporan mengenai Akil ini terkait pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah, atau laporan lainnya.
Marzuki mengatakan, saat penangkapan terjadi, dia sedang berada di rumah dinasnya yang saling berhadapan dengan rumah Akil di Kompleks Widya Chandra. Malam itu dia sedang berdiskusi dengan sejumlah aktivis, tapi dia tidak memperhatikan detail kronologi penangkapan itu. Dia justru kaget setelah membaca berita tertangkap tangannya Ketua MK itu.
Dia mengusulkan hukuman kepada pemberi dan penerima suap diperberat tiga kali lipat. Sedangkan untuk meningkatkan partisipasi publik, diberikan reward bagi mereka yang melaporkan kasus korupsi. "Misalnya pelapor mendapatkan setengah dari uang suap yang diselamatkan KPK," ujar Marzuki. (Baca lengkap: Penangkapan Ketua