TEMPO.CO, Garut - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan milik pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, terancam bangkrut. Alasannya, karena biaya operasional dan perawatan instalasi air minum terus membengkak. "Jumlah pendapatan dan pengeluaran tidak sebanding," ujar Direktur PDAM Doni Suryadi, Rabu, 2 Oktober 2013.
Dia mengatakan, saat ini PDAM masih memiliki utang sebesar Rp 6 miliar yang belum bisa dibayar. Utang itu di antaranya sebesar Rp 1,5 miliar untuk pembayaran instalasi dan Rp 4,5 miliar merupakan utang kepada Asian Development Bank (ADB). "Sudah empat semester kami menunggak dan hanya bisa bayar bunga dan dendanya ke ADB, itu juga tidak semuanya," ujar Doni.
Kondisi itu diakibatkan karena pendapatan PDAM terus menurun karena habis digunakan untuk membiayai kegiatan operasional. Keadaan itu terjadi setelah harga bahan bakar minyak dan listrik naik. Besarnya biaya operasional ini terjadi pada biaya pemeliharaan dan pengadaan bahan instalasi air minum.
Pada tahun lalu, pendapatan PDAM mencapai Rp 22 miliar. Dana tersebut hampir seluruhnya habis digunakan menutup biaya operasional dan gaji pegawai yang berjumlah 450 orang. Keuntungan yang bisa disetorkan ke pemerintah daerah hanya Rp 950 juta. "Pendapatan yang disetor ke kas daerah pada tahun ini turun 50 persen dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Untuk menstabilkan keuangan PDAM, dia telah mengajukan kenaikan tarif ke pemerintah daerah. Namun hingga kini belum mendapatkan tanggapan dari pemerintah. Tarif yang berlaku saat ini Rp 1.500 per m3, dan diusulkan naik menjadi Rp 2.100 per m3. Sejak 2008, tarif air tidak pernah naik.
Jika pemerintah tidak menyetujui usulan kenaikan tarif, PDAM akan mengurangi penyedotan air yang menggunakan pompa listrik dari mata air Cipulus dan Ciraab. PDAM bisa menghemat Rp 3 miliar setahun. "Akibatnya, akan ada pembagian waktu pendistribusian air ke 37 ribu pelanggan. Mereka tidak akan mendapatkan air selama 24 jam," ujarnya.
Bupati Garut Agus Hamdani tidak mengetahui persis keadaan keuangan PDAM, tapi dia mengaku sudah menerima usulan kenaikan tarif. "Tim teknis tengah mengkaji usulan tersebut," ujar Agus singkat.
SIGIT ZULMUNIR
Topik Terhangat
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah | Info Haji | Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Ahok: Jangan Coba Ubah Pancasila
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat
Benget, Pembunuh Sadis Istrinya Sendiri, Tewas?
Ada Kesengajaan Insiden Lion Air di Manado?
TNI Tertarik Kecanggihan Kapal Selam Rusia
Berita terkait
Ikhtiar Menjaga Air
3 jam lalu
Sejumlah komunitas terus berikhtiar menyelamatkan sungai dari pencemaran hingga merawat mata air. Bagaimana kisah mereka?
Baca SelengkapnyaRI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis
12 Mei 2022
Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.
Baca SelengkapnyaGarap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan
28 Juni 2019
Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah
16 Oktober 2018
DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.
Baca SelengkapnyaLindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama
10 Oktober 2017
Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW).
Baca SelengkapnyaPenuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer
1 Oktober 2017
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung.
Baca Selengkapnya50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik
24 Agustus 2017
Pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air.
Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut
12 Agustus 2017
Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet mengatakan warga pulaunya enggan mengkonsumsi air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar.
Baca SelengkapnyaPenyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya
12 Agustus 2017
Dirut PAM Jaya Erlan mengatakan instalasi penyulingan air ini masih milik Kementerian Pekerjaan Umum.
Baca SelengkapnyaLurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik
12 Agustus 2017
Lurah Ade mengatakan warga dijanjikan air suling sebanyak 80 meter kubik per hari.
Baca Selengkapnya