TEMPO.CO, Sampang - Sebanyak 84 desa di 11 kecamatan di Sampang masuk kategori kritis air bersih. "Untuk mandi, cuci, dan kakus susah dapat air," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sampang, Jawa Timur, Wisnu Abdullah, Selasa, 1 Oktober 2013.
Menurut Wisnu, jumah daerah krisis air bersih di Sampang terus meningkat. Awal September lalu, desa terparah yang dilanda kekeringan masih berjumlah 59. Hingga akhir September, jumlah ini meningkat menjadi 84 desa. "Data ini sesuai laporan masing-masing camat."
Untuk mengatasi krisis itu, kata Wisnu, pihaknya hanya mengandalkan pengiriman air bersih menggunakan mobil tangki air. Daerah terparah yang mengalami kekeringan berada di wilayah utara Kabupaten Sampang, seperti Kecamatan Omben, Karang Penang, dan Kedungdung. "Jika sampai Oktober ini kekeringan masih terjadi, kami akan minta bantuan anggaran provinsi."
Usman, salah seorang warga Kedungdung, Sampang, mengatakan, untuk mendapatkan air bersih, dia harus membeli ke desa lain yang berjarak sekitar 4 kilometer dari rumahnya. "Harganya Rp 2.000 per jeriken ukuran 5 liter."
MUSTHOFA BISRI
Topik Terhangat
Edsus Lekra|Senjata Penembak Polisi|Mobil Murah|Info Haji|Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Australia Minta Maaf Soal Impor Sapi
Sejarah Kelam Ludruk Saat Peristiwa 1965
Begini Isi Prinsip 1-5-1 Lekra
PPATK Ungkap Rekening Gendut Pegawai Kemendikbud
KPK: Labora Tak Pernah Beri Data Aliran Uang
Berita terkait
Pj. Bupati Bekasi Tentukan Langkah Konkret Atasi Kekeringan
31 hari lalu
Pj. Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, mengumumkan serangkaian langkah konkret yang akan diambil oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk mengatasi kekeringan yang melanda wilayah utara Kabupaten Bekasi
Baca SelengkapnyaJejak KPK Telusuri Dugaan Korupsi di Balik Krisis Air di Gili Trawangan dan Gili Meno
31 hari lalu
KPK menemukan indikasi pelanggaran dalam proses perizinan oleh pemerintah dan PT TCN sebagai penyedia air bersih di Gili Trawangan dan Gili Meno.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Dinas SDA DKI Hadapi Krisis Air
20 Juni 2024
Dinas SDA menyiapkan 12 mobil tangki air, lima Instalasi Pengelolaan Air (IPA) mobile, serta 22 kios air yang tersebar di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPuncak Musim Kemarau di Depan Mata, Berikut Tindakan Pencegahan Dampaknya
4 Juni 2024
Untuk menyambut musim kemarau 2024, terdapat beberapa tindakan untuk mencegah dampak negatif musim kemarau seperti kekeringan dan krisis air
Baca SelengkapnyaJokowi Pidato Soal Infrastruktur dan Pengelolaan Air dalam World Water Forum, Walhi: Tak Menyelesaikan Krisis
21 Mei 2024
Walh mengkritik keras pidato Presiden Jokowi dalam Water World Forum ke-10. Program infrastruktur dan pengelolaan air dianggap masih bermasalah.
Baca SelengkapnyaEks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden
7 Mei 2024
Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.
Baca SelengkapnyaAsal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air
5 Mei 2024
Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.
Baca SelengkapnyaIni Target Indonesian di World Water Forum ke-10
25 April 2024
World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok
18 Maret 2024
Tim mahasiswa UI mendapat pendanaan untuk proyek solusi air bersih di Cipayung. Disesuaikan dengan target pembangunan berkelanjutan atau SDGs.
Baca SelengkapnyaBRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?
14 Maret 2024
BRIN mendorong penguatan riset dan inovasi terkait solusi krisis air. Berbagai teknologi pengelolaan air dikembangkan.
Baca Selengkapnya