TEMPO.CO, Cilacap - Kawasan Cilacap, Jawa Tengah, dinilai sudah masuk zona merah bahaya terorisme. “Cilacap menduduki peringkat dua cikal bakal terorisme setelah Solo,” kata pengasuh Pondok Pesantren Mahad Walisongo Semarang, Fadlolan Musyaffa, dalam seminar "Ulama dan Radikalisme Agama", Senin, 30 September 2013.
Ia mengatakan, Cilacap menjadi tempat yang sangat strategis untuk tumbuh dan berkembangnya paham radikal sehingga menjadi bibit teroris. Menurut dia, topografi kawasan di sekitar Solo dengan kawasan di sekitar Cilacap tak jauh berbeda. Khususnya wilayah pegunungan yang sangat memudahkan teroris bersembunyi.
Fadlolan mengatakan, pegunungan dipilih karena kondisi sosial ekonomi masyarakat dan tingkat pemahaman agama serta kemampuan pendidikan yang masih terbatas. Ia menambahkan, wilayah pegunungan juga memudahkan orang bersembunyi.
Menurut dia, karakter masyarakat pegunungan sangat terbuka terhadap orang asing. Mereka mudah disusupi ideologi yang baru, apalagi jika ideologi itu megatasnamakan jihad. Ia mencontohkan, gembong teroris paling dicari saat itu, Nordin M Top, bisa dengan mudah memperistri gadis Cilacap. Orang tua si gadis juga pengasuh Pondok Pesantren Al Muadib Cilacap.
Fadlolan mengatakan, kerawanan Cilacap bertambah ketika Nordin M Top memiliki teman di Cilacap, yakni Saifudin Zuhri, yang merupakan salah satu alumni Afganistan dan anggota Jamaah Islamiyah. “Selain itu, hanya di Cilacap yang memiliki Nusakambangan--yang telah menjadi saksi akhir hidup trio pelaku Bom Bali, yakni Amrozi, Muklas, dan Imam Samudra pada 9 November 2008,” katanya.
ARIS ANDRIANTO
Topik terhangat:
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah | Info Haji
Berita lainnya:
Megawati: Mbok Jangan Terlalu Tegang Dik Jokowi
Jusuf Kalla Dukung Lurah Susan
Mega: Gaji Pak Jokowi dan Ganjar Berapa?
Pesawat Buatan Habibie Diluncurkan 2016
Megawati Isengi Sultan Yogya dengan Gigi Palsu
Berita terkait
Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024
6 hari lalu
kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya
13 hari lalu
Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.
Baca SelengkapnyaKemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS
31 hari lalu
Lulusan Ma'had Aly berpeluang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, khususnya formasi penyuluh agama.
Baca SelengkapnyaMotif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu
40 hari lalu
Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.
Baca SelengkapnyaPimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021
41 hari lalu
Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan
Baca SelengkapnyaPolda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini
46 hari lalu
Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.
Baca SelengkapnyaMarak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan
47 hari lalu
KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.
Baca SelengkapnyaKode Khusus Hasbi Hasan dan Windy Idol dalam Suap Perkara Mahkamah Agung: dari SIO hingga Pesantren
55 hari lalu
Dalam perkara suap Mahkamah Agung, Sekma Hasbi Hasan didakwa menerima suap Rp 11,2 miliar dan gratifikasi Rp 630 juta.
Baca SelengkapnyaViral Pondok Pesantren di Depok Terkurung Tanpa Akses Jalan
5 Maret 2024
Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin di Beji Depok viral di media sosial karena terkurung tanpa akses keluar masuk.
Baca SelengkapnyaMarak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah
4 Maret 2024
Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.
Baca Selengkapnya