Imigrasi Akui Tak Mudah Berantas 'Pelabuhan Tikus'  

Reporter

Rabu, 25 September 2013 05:47 WIB

25 imigran gelap diamankan petugas kantor imigrasi kota Tangerang, Banten, Rabu (11/9). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Batam - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Kepulauan Riau, berupaya mendekati warga pesisir untuk mensosialisasikan soal bahaya "pelabuhan tikus". Pelabuhan ilegal ini diduga menjadi pintu masuk bagi warga negara asing dan barang tak resmi ke wilayah Indonesia.

"Bagaimana kalau teroris masuk atau penyakit masuk," kata petugas pelaksana harian Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Rafli, Selasa, 24 September 2013.

Rafli mengatakan sosialisasi ini telah dilaksanakan pada Juli lalu di daerah Teluk Mata Ikan. Menurut dia, upaya pemberitahuan ini juga akan dilanjutkan pada Oktober mendatang di Kampung Jabi. "Kita akan sosialisasi di kampung yang berbeda-beda secara bertahap, terutama di kampung yang diprioritaskan," kata Rafli. (Baca di sini: Ratusan Pelabuhan Tikus Beroperasi di Riau)

Ia berharap masyarakat akan membantu Imigrasi untuk menolak kedatangan pada warga negara asing yang masuk lewat jalur tersebut. Rafli mengatakan tak mudah membersihkan pelabuhan ilegal. Sebab, masyarakat sendiri merasa diuntungkan dengan keberadaan jalur ilegal tersebut. Mereka bisa mendapatkan penghasilan dengan menyewakan kapal untuk mengangkut para pendatang, atau menjual makanan.

Menurut Rafli, paling tidak di Batam ada sekitar 50 "pelabuhan tikus". Pelabuhan ini sebenarnya merupakan tempat bersandar kapal tradisional milik penduduk setempat yang menjadi nelayan. Lantaran minimnya pengawasan di daerah perairan, pelabuhan ini kerap menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal yang mengangkut imigran gelap untuk menghindari pemeriksaan imigrasi maupun kapal yang membawa barang ilegal.

Kantor Imigrasi Batam sendiri telah memiliki tujuh tempat pemeriksaan imigrasi resmi di pelabuhan. Yakni, di pelabuhan Sekupang, Marina City, Harbour Bay, Batam Center, Nongsa, Batu Ampar, dan pelabuhan Kabil. Dua pelabuhan terakhir dikhususkan untuk barang.

NUR ALFIYAH


Berita Terpopuler:
Pengakuan Perwira Polisi Penerima Dana Labora
Ruhut Gagal Dilantik sebagai Ketua Komisi Hukum
Serangan pada Ruhut, dari Badut Sampai Kumpul Kebo
Ngebut, Mahasiswa Pengemudi Porsche Kena Tilang
Tak Ada 'Damai' Bagi Mahasiswa Pengemudi Porsche

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya