Diperas Atasan, Polri Minta Labora Lapor ke Propam  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 24 September 2013 06:42 WIB

Labora Sitorus. (ilustrasi: Rizal Zulfadli/TEMPO)

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Polri Inspektur Jenderal Polisi Ronny F. Sompie mempersilakan Brigadir Kepala Labora Sitorus untuk melapor ke Polri atas dugaan pemerasan yang dilakukan atasannya. Laporan Bripka Labora siap ditampung oleh Inspektur Pengawasan Umum atau Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri.

"Silakan komplain ke Komjen Pol Imam Sudjarwo (Kepala Irwasum Mabes Polri)," kata Irjen Pol Ronny lewat sambungan telepon, Senin, 23 September 2013.

Selain melapor ke Inspektur Pengawasan Umum, Irjen Pol Ronny menganjurkan agar Bripka Labora juga melaporkan tuduhannya ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri. Ronny berjanji, setelah Bripka Labora mengirim laporan resmi, Inspektur Pengawasan Umum atau Divisi Propam Polri akan segera menindaklanjutinya.

Namun, Ronny menganjurkan,agar Bripka Labora melengkapi barang bukti dugaan pemerasan dan setoran uang kepada atasan-atasannya. Tuduhan-tuduhan Bripka Labora, kata Ronny, harus dibuktikan.

"Tapi kalau belum yakin, bisa dijembatani Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas)," kata Ronny. "Kami tak akan menutup-nutupi."

Setelah Bripka Labora melapor ke Inspektur Pengawasan Umum atau Divisi Profesi dan Pengamanan, kata Ronny, kasus sepenuhnya akan segera ditangani. Entah membentuk tim atau tidak, itu tergantung Irwasum dan Divisi Propam.

Sebelumnya, lewat juru bicara keluarga, Bripka Labora Sitorus mengatakan pernah menyetor sejumlah duit kepada atasannya baik di beberapa Polres Papua, Polda Papua, sampai Mabes Polri. Sejak Januari 2012 hingga April 2013, misalnya, Bripka Labora rutin menyetor Rp 60 juta kepada seorang perwira tinggi Direktorat Polisi Perairan Mabes Polri.

"Harus dibuktikan. Kami tak akan menutup-nutupi," kata Irjen Pol Ronny menanggapi pengakuan Bripka Labora.

Bripka Labora kini mendekam di sel Polres Sorong karena menjadi tersangka pembalakan liar dan penyelundupan BBM ilegal. Seluruh catatan transfer uang ke petinggi polisi sudah ia serahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kini Bripka Labora tinggal menunggu sidang karena Kejaksaan Tinggi Papua menganggap berkas Bripka Labora lengkap.

KHAIRUL ANAM

Berita Terpopuler:
BlackBerry Tarik Aplikasi BBM di Android
Teriakan Jebret Iringi Kemenangan Timnas U-19
Valentino Simanjuntak, Si Jebret Ow Ow Ow
Labora Sitorus: Saya Mau 'Dibunuh' Atasan
Indonesia Juara, Penonton di Stadion Menangis

Berita terkait

Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan

22 September 2022

Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan

Robert Priantono Bonosusatya bukan nama baru di kalangan petinggi Polri. Namanya disebut dalam kasus rekening gendut Budi Gunawan dan proyek Korlantas

Baca Selengkapnya

11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut

6 Juli 2021

11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut

Kantor Majalah Tempo dilempar bom molotov tak lama setelah terbit laporan utama soal rekening gendut perwira Polisi. Terjadi aksi borong majalah.

Baca Selengkapnya

2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

4 Desember 2018

2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

Dua karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang melarikan diri ke Mbua saat serangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, selamat.

Baca Selengkapnya

TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

4 Desember 2018

TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

Kapolda Papua mengerahkan personel TNI dan Polri untuk mengevakuasi pekerja proyek PT Istaka Karya yang diduga menjadi korban pembunuhan di Nduga.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

4 Desember 2018

Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

Saat ini personel gabungan Polri/TNI telah diterjunkan untuk mengecek informasi dugaan pembunuhan terhadap pekerja proyek di Papua.

Baca Selengkapnya

Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

13 Juli 2018

Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

Kapolda Papua Boy Rafli Amar mengatakan polisi dan TNI sudah berkoordinasi untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang sejumlah tempat di Papua.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

4 Juli 2018

10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

Selain 30 polisi yang tewas, sebanyak 57 polisi terluka akibat bersinggungan dengan kelompok bersenjata di Papua.

Baca Selengkapnya

Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

30 Juni 2018

Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

Setelah terjadi serangkaian serangan di Papua, kepolisian menempatkan tim khusus yang berisi gabungan anggota Polri dan TNI di sejumlah daerah rawan.

Baca Selengkapnya

Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

26 Juni 2018

Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengaku telah mengetahui lokasi persembunyian pelaku penembakan itu.

Baca Selengkapnya

Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

26 Mei 2018

Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

Kepolisian meminta wartawan peliput pilkada Papua mengantisipasi kerawanan konflik selama pemilihan.

Baca Selengkapnya