TEMPO.CO, Jakarta - Diberondong pertanyaan oleh wartawan Balai Kota, Ahok tentu sudah terbiasa. Tetapi bagaimana kalau yang melontarkan pertanyaan merupakan jurnalis dari berbagai negara?
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memang mewakili Gubernur Jokowi menerima jurnalis dari empat negara pada Rabu, 18 September 2013. Soalnya, Gubernur harus mengikuti Pertemuan Gubernur-gubernur Negara ASEAN di Jakarta.
Awalnya, Ahok mempromosikan soal demokrasi di Indonesia dan Jakarta. Dia juga berulang kali minta maaf soal kemacetan di Jakarta. Ahok lalu mempromosikan berbagai program pengentasan kemacetan di Jakarta. Mulai dari pembangunan proyek MRT (mass rapid transit), monorel, hingga bus tingkat gratis untuk wisatawan. "Wisata golf di Jakarta juga potensial, tetapi kami masih terbentur masalah macet," katanya, Rabu.
Para jurnalis yang datang dari Prancis, Kazakstan, Rusia, dan Jepang itu pun awalnya adem ayem. Pertanyaan yang mereka lontarkan hanya seputar sektor pariwisata. Hingga akhirnya jurnalis harian French Daily, Thierry Robert, melontarkan pertanyaan soal Gubernur Jokowi yang dikabarkan bakal nyapres. "Saya dengar Gubernur Anda mau maju dalam pemilihan presiden? Bagaimana dengan pemerintahan Jakarta nanti?" katanya.
Ahok malah mengaku senang jika Jokowi benar menjadi presiden karena bakal menguntungkan Jakarta. "Saya kira malah bagus karena kami (Jakarta), kan, kenal dengan presidennya," ujar Ahok, lagi-lagi sambil tertawa. Maksud dia, berbagai program Jakarta kemungkinan bakal berlangsung lebih mulus.
Jurnalis yang menanyakan perihal kemungkinan Jokowi nyapres itu mengaku tertarik setelah membaca kabarnya di harian Indonesia. "Saya ingin tahu bagaimana pemerintahan akan berjalan kalau gubernurnya maju menjadi presiden," kata Thierry Robert. Menurut dia, hal seperti itu juga lazim terjadi di negara asalnya.
