Penembak Polisi di Kuningan dan Pondok Aren Beda  

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 16 September 2013 12:53 WIB

Truk bak terbuka yang sebelumnya dikawal oleh anggota Provost Baharkam Mabes Polri, Bripka Sukardi terparkir di areal proyek Rasuna Tower kawasan Kuningan, Jakarta Selatan (11/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo menyatakan pelaku penembakan polisi di Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, berbeda dengan tiga kasus penembakan sebelumnya, yaitu di Cirendeu, Ciputat, dan Pondok Aren. "Dari barang bukti dan saksi menunjukkan bahwa ada perbedaan pelaku," kata Timur, Senin, 16 September 2013.

Tiga kasus penembakan polisi sebelumnya,
menurut Kapolri, dilakukan dua pria yang sketsa wajahnya sudah disebar. "Berdasarkan barang bukti di tempat kejadian perkara, kasus Rasuna Said beda dengan yang sebelumnya," ujar dia lagi.


Kapolri enggan memaparkan detail barang bukti yang dimaksud. Ia berdalih, tim penyidik masih melakukan upaya penelitian dan investigasi. Kesimpulan ini berawal dari hasil olah tempat kejadian perkara dan investigasi laboratorium forensik."Kami butuh pendalaman, belum bisa disampaikan," ujarnya.

Soal pelaku tiga kasus terdahulu, Timur mengatakan mereka adalah Nurul alias Jack dan Hendri. Keduanya masih dalam pengejaran. "Yakinlah bahwa itu semua akan bisa diselesaikan Polri," katanya. Kepolisian tidak akan mundur dalam memberikan pelayanan keamanan bagi masyarakat.

Kasus penembakan anggota polisi terakhir menimpa Briptu Ruslan di Depok, Jawa Barat, pada Jumat pekan lalu. Sebelumnya, kasus penembakan terjadi di depan kantor KPK Jalan Rasuna Said. Korbannya adalah anggota Provos Mabes Polri, Bripka Sukardi. Dia tewas tertembak di bagian perut dan dada. Sukardi sedang mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 bernomor polisi B-6671-TXL sendirian saat mengawal enam truk bak terbuka.

FRANSISCO ROSARIANS




Berita Populer:
Preman Siksa secara Seksual Janda Penjual Kopi
Organ Intim Janda Penjual Kopi Diolesi Sambal
Munzir Almusawa Meninggal Ramai di Twitter
Jokowi Disoraki di Majelis Tafsir Al-Quran
Pamer Payudara Berhadiah Pizza
Gara-gara Ngobrol, Perwira Ini Diusir Kapolri











Advertising
Advertising

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

5 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

11 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya