Kayu Labora Sitorus di Sorong Juga Akan Dilelang  

Reporter

Jumat, 13 September 2013 20:07 WIB

Aiptu Labora Sitorus anggota polisi Papua usai memberikan keterangan terkait rekening gendut miliknya di Jakarta, (17/05). Aiptu Labora Sitorus memilik transaksi senilai 1,5 trilliun rupiah dari hasil bisnis BBM dan Kayu serta kapal di sorong, Papua. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Surabaya-Kepolisian Daerah Papua akan menggelar lelang untuk kayu olahan yang diduga milik Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Labora Sitorus. Kayu-kayu yang akan dilelang di Sorong, Papua itu sebanyak 7.500 meter kubik.



Jika harga limit yang ditetapkan sebesar Rp 3.071.000, maka kayu tersebut bernilai Rp 21 miliar. "Lelang akan dilaksanakan Selasa (17 September 2013)," kata Penyidik Polda Papua Komisaris Michael Irwan Thamsil kepada Tempo usai melelang kayu Labora yang ada di Surabaya, Jumat, 13 September 2013.

Saat ini, berkas perkara Labora Sitorus masih dalam tahap P19. Michael mengakui berkas tersebut sudah dua kali dikembalikan kejaksaan ke penyidik karena belum lengkap. Namun menjamin dalam beberapa hari ke depan kasus itu akan segera dilimpahkan ke kejaksaan lagi. "Dalam beberapa hari (sudah lengkap), tinggal nunggu jaksa," kata Michael.

Labora yang kini mendekam di tahanan Polda Papua dijerat dengan sejumlah tuduhan. Yaitu menimbun bahan bakar minyak ilegal melalui PT Seno Adhi Wijaya, dugaan pembalakan liar melalui PT Rotua dan pencucian uang.

Kuasa hukum Labora, Erlina Tambunan membantah tudingan tersebut. Menurutnya, ada yang berusaha menjebak dan mengorbankan kliennya dalam kasus ini. Sebab dalam kasus pembalakan liar yang sempat disangkakan kepada Labora pada 2007 lalu itu polisi telah menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan.



Surat diteken oleh Direktur Reserse Kriminal Polda Papua Komisaris Besar Paulus Waterpauw. Paulus kini Wakil Kepala Polda Papua. Namun empat tahun kemudian Labora kembali ditangkap dalam kasus serupa. "Dulu sudah SP3 karena tidak cukup bukti, bagaimana bisa sekarang klien saya ditangkap lagi dan kayunya dilelang? Apa maksud penyidik?" kata Erlina.

AGITA SUKMA LISTYANTI



Advertising
Advertising

Terpopuler
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
NASA Temukan 10 Lubang Hitam Raksasa
Mobil Lancer Dul Akan Jadi Monumen
Ini Gaya Hidup Zuckerberg yang Unik
MNC: Final Miss World 2013 di Bali
Ditemukan, Cadangan Air Raksasa di Kenya


Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

11 menit lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

13 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

14 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

20 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya