Kongres Guru Besar di Yogya Kritik Presiden SBY  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 13 September 2013 17:10 WIB

Sri Edi Swasono. TEMPO/ Santirta M

TEMPO.CO, Yogyakarta - Forum Intelektual Indonesia menggelar Kongres Guru Besar Indonesia ke-5 di Hotel Inna Garuda Yogyakarta mulai kemarin hingga hari ini. Juru bicara panitia kongres, Profesor Zoer'aini, mengatakan acara ini diikuti oleh sekitar 400 guru besar dari seluruh Indonesia. "Mereka dari 78 kampus negeri dan swasta," kata dia, Jumat, 13 September 2013.

Forum bertema "Merdeka Kembali Secara Utuh, Menjadi Tuan di Negeri Sendiri, Amanat Bagi Pimpinan Begara" ini mengulas sejumlah isu kebangsaan terkini. Kata Zoer'aini, kesimpulan kongres ini akan dirumuskan sebagai rekomendasi ke pemerintah. "Diumumkan di akhir kongres," ujar dia.

Ketua Dewan Pembina Forum Intelektual Indonesia, Sri Edi Swasono, pada sesi awal di kongres itu mengatakan bahwa salah satu tema yang menjadi pembahasan para guru besar ini adalah kemandirian ekonomi Indonesia. Kata dia, ketergantungan perekonomian nasional terhadap dominasi asing bisa membahayakan eksistensi negara. "Di pemerintahan SBY banyak menteri yang mendukung neolib, makanya dominasi asing menguat," ujar dia.

Dia mengkritik model pembangunan sekarang yang meninggalkan konsep Garis Besar Haluan Negara yang pernah diterapkan oleh Orde Baru. Menurut dia, konsep ini dibutuhkan agar perencanaan pembangunan ekonomi bisa terencana secara bertahap.

Sesi awal kongres ini menghadirkan sejumlah mantan pejabat yang pernah aktif di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional era rezim Soeharto, kecuali pakar kebijakan minyak dan pertanian, Kurtubi. Selain Sri Edi Swasono, ada mantan Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan masa Orde Baru serta JB Sumarlin.

Rahardi Ramelan, Guru Besar ITS yang pernah menjabat Menteri Muda Bappenas di masa Orde Baru dan Menteri Perindustrian era Presiden Megawati, tapi tersandung kasus korupsi dana non-bujeter Bulog, juga ikut menjadi pembicara. "Sengaja kami menghadirkan pembicara yang pernah aktif merancang konsep di Bappenas agar bisa berbicara mengenai analisis arah pembangunan sekarang," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM




Topik Terhangat:
Harmonisasi Vicky | Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani

Terpopuler
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
NASA Temukan 10 Lubang Hitam Raksasa
Mobil Lancer Dul Akan Jadi Monumen
Ini Gaya Hidup Zuckerberg yang Unik
MNC: Final Miss World 2013 di Bali
Ditemukan, Cadangan Air Raksasa di Kenya

Berita terkait

Taliban Segera Umumkan Pemerintahan Baru di Afghanistan, Siapa Saja?

2 September 2021

Taliban Segera Umumkan Pemerintahan Baru di Afghanistan, Siapa Saja?

Taliban sedang bersiap mengumumkan pemerintahan baru Afghanistan. Siapa saja yang akan menjadi pejabat?

Baca Selengkapnya

Wagub Uu Ajak ICMI Bangun Jabar

30 November 2019

Wagub Uu Ajak ICMI Bangun Jabar

Prioritas pembangunan Pemprov Jabar saat ini adalah mengurangi kesenjangan di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ingin Selamat dari Perang Dunia III? Pindahlah ke Negara Ini

11 Oktober 2017

Ingin Selamat dari Perang Dunia III? Pindahlah ke Negara Ini

Konflik Amerika Serikat dan Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir ini memicu kekhawatiran terjadinya Perang Dunia III.

Baca Selengkapnya

Teten: Presiden Jokowi Tak Akan Menanggapi Tudingan Jonru  

31 Agustus 2017

Teten: Presiden Jokowi Tak Akan Menanggapi Tudingan Jonru  

Teten mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan menanggapi pemberitaan tentang unggahan Jonru di akun media sosialnya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pameran Foto, Jokowi: Masih Banyak yang Belum Kita Lihat

28 Agustus 2017

Hadiri Pameran Foto, Jokowi: Masih Banyak yang Belum Kita Lihat

Hasil bidikan para fotografer secara tidak langsung dapat menunjukkan perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Sebut Konsep Khilafah Digaungkan HTI Salah Kaprah

23 Agustus 2017

Din Syamsuddin Sebut Konsep Khilafah Digaungkan HTI Salah Kaprah

Sebab, kata Din Syamsuddin, Indonesia telah menjalankan konsep khilafah dengan mengamalkan nilai-nilai keislaman.

Baca Selengkapnya

RAPBN 2018: Target Penerimaan Pajak Dinilai Terlalu Berat  

18 Agustus 2017

RAPBN 2018: Target Penerimaan Pajak Dinilai Terlalu Berat  

Dalam RAPBN 2018, penerimaan perpajakan direncanakan sebesar Rp 1.609,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Memimpin Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata

17 Agustus 2017

Jokowi Memimpin Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Jokowi didampingi ibu negara Iriana Jokowi, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta istrinya, Mufidah Kalla.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan Proyek Infrastruktur yang Akan Dibangun 2018

16 Agustus 2017

Jokowi Beberkan Proyek Infrastruktur yang Akan Dibangun 2018

DAK fisik akan diarahkan untuk mengejar ketertinggalan
infrastruktur layanan publik.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Optimistis, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,4 Persen

16 Agustus 2017

Pemerintah Optimistis, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,4 Persen

Pertumbuhan ekonomi juga akan dicapai melalui pembangunan ekonomi kawasan Maluku, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.

Baca Selengkapnya