Seorang Polwan menempel poster sketsa wajah dua tersangka pelaku penembakan anggota polisi sektor Pondok Aren, Tangsel, di kawasan Stasiun Depok Baru, Jawa Barat, Rabu (21/8). ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
TEMPO.CO , Jakarta - Kepolisian belum mau berspekulasi soal kaitan penembakan Bripka Sukardi dengan kelompok teror tertentu. Polri juga tak mau terburu-buru mengaitkan peristiwa ini dengan rentetan penembakan terhadap polisi di Pondok Aren.
"Kami ingin menyampaikan bahwa dua pelaku yang menembak tiga rekan kami di Pondok Aren sudah diketahui. Ini sebenarnya telah menunjukan polri sudah mengungkap," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Ronny F Sompie di kantornya, Rabu, 11 September 2013. Namun dia menyebut dua pelaku itu belum berhasil ditangkap hingga kini.
"Kedua pelaku masih disembunyikan oleh kelompoknya. Oleh karena itu, kami butuh bantuan masyarakat untuk bekerjasama mengungkpa kasus ini," ujar Ronny. Penyebaran sketsa wajah pelaku di Pondok Aren diharapkan bisa segera menuai hasil.
"Dua tersangka yang sudah kami bagikan sketsanya adalah dua tersangka bertanggung jawab dalam peristiwa sebelumnya. Apakah pelaku tersebut berkaitan dengan penembakan terakhir belum kami umumkan keterkaitannya," ujar Ronny.
Sebelumnya, anggota Provost Bripka Sukardi tewas ditembak, di Jalan H Rasuna Said persis depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa, 22.20 WIB. Sukardi sedang mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 bernomor polisi B-6671-TXL sendirian. Dia sedang mengawal enam truk bak terbuka yang membawa elevator parts untuk proyek Rasuna Tower.
Di tubuh Sukardi, di sabuknya, masih ada enam peluru yang belum digunakan. Tapi di sarung pistolnya, senjata itu sudah tak ada, dengan kancing pengaman terbuka.