TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edi Syahputra Hasibuan, meminta Polri memberi asuransi khusus kepada anggotanya. Asuransi ini diberikan kepada anggota yang meninggal saat bertugas, seperti yang dialami Brigadir Kepala Sukardi. Dia tewas ditembak di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa, 10 September 2013.
"Di masa mendatang, Polri perlu menyiapkan asuransi untuk setiap anggota Polri sebagai jaminan," katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 11 September 2013. Edi mengatakan, asuransi tersebut perlu untuk memberikan kenyamanan kepada para anggota kepolisian dan keluarganya. Soalnya, menurut dia, risiko tugas mereka terbilang berat.
Edi menyatakan saat ini polisi memang mendapatkan jaminan asuransi. Namun, nilai asuransi yang disalurkan oleh PT Asabri relatif kecil. "Sekitar Rp 10-15 juta per jiwa," katanya. Menurut dia, nantinya asuransi khusus bisa dianggarkan dari remunerasi gaji Polri.
Sukardi tewas ditembak di Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan. Dia terkapar di tengah jalan khusus sepeda motor dengan luka tembak pada perut bagian kiri, yang terlihat dari rembesan darah di seragamnya. Penembakan ini terjadi saat Sukardi tengah mengawal enam truk bak terbuka yang membawa elevator untuk pembangunan proyek Rasuna Tower di kawasan Kuningan.
Penembakan terhadap Sukardi menjadi kasus kelima sepanjang tahun ini. Penembakan terakhir terjadi pada 16 Agustus lalu di Jalan Graha Raya Pondok Aren, Tangerang. Korban, Brigadir Kepala Maulana dan Ajun Inspektur Dua Kus Hendratma, juga tewas. Sepuluh hari sebelumnya, Ajun Inspektur Satu Dwiyatna juga tewas ditembak di Jalan Otista Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, sekitar 4 kilometer dari rumahnya.
NUR ALFIYAH
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World
Berita Terkait
Ini Alasan Dul Tak Dirawat di RS Polri
Istri Korban Tabrakan Jagorawi Tak Menuntut Dhani
Mobil Bupati Tabrak Pensiunan PNS hingga Tewas
Berita terkait
Penembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka
27 Juli 2023
Mabes Polri akhirnya buka suara soal kasus penembakan sesama polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor. Dua anggota Polri ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolisi Ditangkap Polisi karena Terlibat Narkoba, Kompolnas: Pelaku Bisa Kena TPPU
18 Agustus 2022
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menyatakan polisi terlibat narkoba bisa dijerat dengan Undang-Undang Narkoba dan Undang-Undang TPPU.
Baca SelengkapnyaKompolnas Bela Narasi Ferdy Sambo, LBH Jakarta: Bentuk Lembaga Pengawas Independen
15 Agustus 2022
LBH Jakarta menilai Kompolnas membela narasi Ferdy Sambo dalam kasus kematian Brigadir J sehingga perlu dibentuk lembaga pengawas independen.
Baca SelengkapnyaMisteri Kematian Akseyna, Surat Telat Tiba 1 Bulan, dan Kompolnas Minta Maaf
7 Agustus 2022
Poengky Indarti mengungkapkan meminta maaf atas surat yang nyasar berkaitan dengan meninggalnya Akseyna.
Baca SelengkapnyaBeredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya
14 Juli 2022
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendatangi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Mabes Polri untuk memberikan dukungan dalam kasus penembakan.
Baca SelengkapnyaProfil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam
14 Juli 2022
Seno Sukarto kesal lantaran polisi tidak berkomunikasi dengannya saat memeriksa kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
Baca SelengkapnyaKronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel
12 Juli 2022
Polisi juga mengirimkan tim psikologi untuk memberikan terapi psikologi terhadap orang yang ada di TKP, termasuk istri Kadiv Propam Polri.
Baca SelengkapnyaPenembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti
12 Juli 2022
Barang bukti yang ditemukan di TKP penembakan polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu akan dibawa ke laboratorium forensik.
Baca SelengkapnyaCatatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat
28 Desember 2021
Komnas HAM saat ini memprioritaskan agar para pengungsi bisa kembali ke desa mereka di Maybrat.
Baca SelengkapnyaKasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat
27 Oktober 2021
Direskrimum Polda NTB Kombes Hari Brata mengatakan anggota polisi Brigadir Kepala MN menembak Brigadir Satu HT, dari jarak dekat.
Baca Selengkapnya