Ceceran darah jenazah Provost Mabes Polri Bripka Sukardi yang ditembak oleh orang tidak dikenal di depan gedung KPK, Jakarta (10/09). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Gambar CCTV di gedung KPK menggambarkan dengan jelas posisi Bripka Sukardi, anggota Provost Mabes Polri yang ditembak di gedung KPK, Selasa 10 September 2013.
Tampak bahwa di lajur jalan selebar dua metromini berendengan itu, posisi Sukardi jatuh di kiri jalan. Sepeda motor Sukardi jatuh ke sisi kanan, dengan stang motor yang mentok habis ke kanan. Ban belakang sepeda motor itu terangkat, karena kaki kanan Sukardi terhimpit di antara aspal dan bodi sepeda motor.
Kaki kiri Sukardi berada di atas sepeda motor. Artinya, kedua kaki Sukardi sebetulnya masih mengapit jok dan bodi sepeda motor itu, tapi pantat, punggung, dan kepala Sukardi yang mengenakan helm putih merk BMC menempel aspal.
Tangan kanan Sukardi membentang, dengan bentuk jemari yang seolah sedang menggenggam pistol karena buku-buku jemari kelingking dia paling terlipat, lalu berturut-turut posisi jari dia semakin terbuka. Posisi jempol pun sama, seolah sedang tegang memegang suatu benda.
Sedangkan tangan kiri Sukardi membentang ke arah pinggang, dengan posisi jemari yang seolah lemas, tak seperti sedang memegang benda.
Di pinggang Sukardi, terbelit sabuk kulit lebar berwarna putih. Di sabuk itu, tepatnya di pinggang kanan Sukardi, menempel sarung pistol dari kulit yang di sisinya menempel enam peluru cadangan berwarna emas. Tapi, tak ada pistol di sarung itu. Pengamannya, berupa tali kecil dari bahan kulit, terbuka. Kancing pengaman itu pun lepas.
Dalam posisi terlentang itu, terlihat rembesan darah di seragam Sukardi. Rembesan darah itu ada di dada tengah dan di perut bagian kiri bawah. Tapi, seragam Sukardi tak sobek. Ada bercak darah di seragam cokelat Sukardi di lengan kanan.
Bercak darah di seragam lengan kanan itu menandakan seolah-olah, merupakan cipratan darah dari dada Sukardi ke arah lengan, ketika posisi tubuh Sukardi sedang mengendarai sepeda motor, dengan kedua tangan ke depan memegang stang.
Posisi Sukardi tak diubah-ubah hingga akhirnya dia dimasukkan ke mobil ambulans. Hingga dibawa ke rumah sakit, belum jelas luka yang dialami tubuh bagian belakang Sukardi.
