Aksi Mogok, Pedagang Tempe Pasar Di-sweeping

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 10 September 2013 01:48 WIB

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pedagang tahu dan tempe di Pasar Beringharjo Yogyakarta berhenti berjualan sebagai solidaritas pemogokan perajin tahu-tempe se-Indonesia. Pedagang yang nekat jualan di-sweeping dan diusir keluar dari pasar. Supriyatno, 29 tahun, pedagang tempe di Beringharjo, mengatakan sweeping berlangsung pada dini hari pukul 03.00-04.00 WIB Senin 9 September 2013.

Bersama sejumlah pedagang lain, dia mendatangi lantai 1 dan 2 pasar, tempat pedagang tahu-tempe biasa berjualan. “Ada yang jualan kami suruh keluar pasar,” kata Supriyanto yang juga perajin tempe, Senin 9 September 2013.

Menurut dia, pedagang sepakat berhenti sementara jualan setelah terbit surat edaran Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia agar tak berproduksi dan berjualan selama tiga hari, 9-11 September. “Kami mulai jualan lagi Kamis nanti,” kata dia.

Supriyatno kembali ke pasar pada siang hari untuk mengecek kemungkingan ada pedagang yang nekat kembali ke pasar. Dia sadar, mogok produksi dan jualan membuatnya rugi. Tapi dia tak dapat menutupi rasa geram karena harga kedelai terus melambung. “Mereka butuh makan, kami pun juga,” katanya.

Akibat pedagang tahu-tempe mogok berjualan, pembeli kecele. “Tadi banyak yang nanya, kok tidak ada jualan,” kata Ismuryani, pedagang jagung di Beringharjo. Pedagang tahu-tempe di Pasar Kranggan juga mogok jualan.

Mogok produksi tempe berlangsung di Sleman, Yogyakarta. Paryono, perajin di Jalan Magelang mengatakan sejak kemarin berhenti produksi sementara. Tapi Paryono, 31 tahun, minta dispensasi agar mogok berlangsung dua hari saja. “Kelamaan mogoknya, pengeluaran jalan terus tapi pemasukan tidak ada,” katanya.

Di Kartasura, Jawa Tengah, ratusan perajin tahu-tempe menggelar protes di Pertigaan Kartasura, kemarin. Mereka juga mogok produksi. Massa menduduki pertigaan besar yang menjadi jalur utama penghubung Kota Solo, Yogyakarta dan Semarang. Pemrotes berorasi di atas mobil bak terbuka yang diparkir di pertigaan. "Perajin bisa gulung tikar jika harga kedelai tidak segera turun," kata koordinator aksi Suradi. Sebagian membawa alat produksi berupa ember, drum plastik maupun logam. Perkakas itu dipakai untuk alat tabuh hingga suasana makin riuh. Mereka berjoget di tengah jalan dengan iringan rekaman musik dangdut.

ANANG ZAKARIA | AHMAD RAFIQ

Berita terkait

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

10 hari lalu

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

LPDB-KUMKM merupakan mitra terbaik bagi koperasi dan UMKM Kota Ternate

Baca Selengkapnya

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

12 hari lalu

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

LPDB-KUMKM melakukan penjajakan dengan industri gula nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

34 hari lalu

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

Baca Selengkapnya

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

46 hari lalu

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Baca Selengkapnya

MenKopUKM Desak DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

46 hari lalu

MenKopUKM Desak DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Koalisi Sebut BUMN Dikonversi Jadi Koperasi Berbahaya, Sosok Darma Mangkuluhur yang Akan Bangun Lapangan Golf Rp 1,2 T

8 Februari 2024

Terkini Bisnis: Koalisi Sebut BUMN Dikonversi Jadi Koperasi Berbahaya, Sosok Darma Mangkuluhur yang Akan Bangun Lapangan Golf Rp 1,2 T

Tomy menanggapi ramainya wacana BUMN dikonversi menjadi berbasis koperasi yang dilontarkan tim pemenangan Capres nomor urut 1 Anies-Muhaimin.

Baca Selengkapnya

Ramai Wacana BUMN Jadi Koperasi, Koalisi: Berbahaya, 1,6 Juta Pegawai Menjadi Pengangguran

8 Februari 2024

Ramai Wacana BUMN Jadi Koperasi, Koalisi: Berbahaya, 1,6 Juta Pegawai Menjadi Pengangguran

Ketua Koalisi Masyarakat Peduli BUMN Maju Tomy Tampatty sangat menyesalkan adanya wacana BUMN dikonversi berbasis koperasi.

Baca Selengkapnya

Anies soal Narasi Pembubaran BUMN: Tidak Benar, Itu Fitnah yang Tak Masuk Akal

7 Februari 2024

Anies soal Narasi Pembubaran BUMN: Tidak Benar, Itu Fitnah yang Tak Masuk Akal

Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan angkat bicara soal adanya narasi pembubaran BUMN yang belakangan ramai dibicarakan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Ide BUMN Jadi Koperasi, Pengamat: Pernyataan Saya Dipelintir, Mengonversi Bukan Membubarkan

5 Februari 2024

Ide BUMN Jadi Koperasi, Pengamat: Pernyataan Saya Dipelintir, Mengonversi Bukan Membubarkan

Pengamat koperasi Suroto angkat bicara soal tanggapan Menteri BUMN Erick Thohir terhadap pernyataannya tentang perubahan perusahaan negara dari basis perseroan menjadi koperasi.

Baca Selengkapnya