Polisi Tambah Satu SSK di Poso

Reporter

Editor

Senin, 15 November 2004 20:29 WIB

TEMPO Interaktif, Palu:Kepolisian menambah kekuatan pasukan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, sebanyak 1 SSK atau setara seratus personel yang didatangkan dari Brimob Kelapa Dua Jakarta. Kesatuan tersebut berangkat dengan menggunakan pesawar Fokker 50 milik Polri. Sore ini telah mendarat 50 personel dan direncanakan besok akan datang 50 personel lagi. Mereka berasal dari Satuan Tiga Pelopor, Detasemen A, dan Kompi 4 Tim Kelapa Dua, yang dipimpin langsung oleh Iptu Roymond. Di Bandara Mutiara Palu mereka diterima secara resmi oleh Kasat Brimob Palu, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Haryanto. Haryanto meminta agar tambahan pasukan ini bertindak profesional di lapangan, sehingga warga tidak terbebani. Sebelumnya, Kabag Reskrim Mabes Polri Komjen Suyitno Landung dan Kabag Intelkam Komjen Jamri sudah tiba di Palu dengan menggunakan pesawat khusus Mabes Polri. Mereka ditemani belasan tim intel khusus gabungan Mabes dan Polda Metro Jaya. Rencananya besok, Kapolri Jenderal Pol Dai Bachtiar, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan Menteri Dalam Negeri M. Maruf akan berkunjung ke Poso untuk melihat langsung Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sementara itu, dari olah TKP yang digelar oleh Tim Laboratorium dan Forensik (labfor) Polda Makassar dibantu Tim Polda Sulteng dan Polres Poso Minggu kemarin sampai dengan hari ini menemukan sejumlah paku lempengan besi yang diruncing dan hegel sepeda. Diduga kuat barang-barang tersebut merupakan bahan racikan bom yang berkekuatan keras. Temuan ini akan dibawa ke Labfor Polda Makassar untuk penelitian lebih lanjut. Kapolres Poso Ajun Komisaris Besar Pol Abdi Darma mengatakan hasil TKP menunjukkan bom tersebut diletakkan dalam mobil angkot, karena itu atap mobil menjadi hancur terbelah. Bom itu juga merusak sedikitnya tiga mobil lain dan menewaskan enam warga Poso. Terakhir yang tewas adalah Yusuf, meninggal di Rumah Sakit Umum (RSU) Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, pada hari Minggu. Satu korban lainnya bernama Yahya Aling sedang dirawat di RSU Undata Palu dalam perawatan ICU dan dijaga ketet aparat keamanan. Menurut pengamatan Tempo, korban menderita cukup parah, kaki korban remuk dengan badan penuh luka tertancap paku. Korban ini saat kejadian tidak berada di mobil yang meledak, namun di mobil kedua, di samping mobil yang meledak. Abdi mengatakan saat ini sudah ada delapan saksi yang dimintai keterangan, termasuk sopir angkot yang meledak, yang bernama Dikson Basira. Gubernur Sulawesi Tengah Aminuddin Ponulele dalam kunjungannya di RSU Palu mengatakan, biaya pengobatan dan perawatan akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Sulawesi Tengah. Dia juga mengutuk pengeboman yang terjadi di Poso dua hari lalu. Pengeboman itu karena sadis dan tidak mungkin dilakukan oleh orang beragama, tegasnya. Sementara itu, dalam pengamatan Tempo, perayaan Idul Fitri di Poso cukup lancar dan masyarakat antusias menikmatinya. Pada saat malam takbiran warga Poso melakukan takbir keliling. Saat salat Idul Fitri, warga berkumpul bersama keluarga. Beberapa isi khotbah mengutuk adanya pengeboman. Di Palu sejumlah tempat pelaksanaan salat Idul Fitri menyayangkan terjadinya pengeboman. Di lapangan Batu Lemo, di kantor Walikota Palu, khatib Zainal Abidin meminta seluruh agama melakukan dialog soal Poso. Menurutnya, tanpa ada dialog antar agama tidak akan ada pembicaraan yang bertujuan membangun persamaan. Darlis - Tempo

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya