TEMPO Interaktif, Jakarta: Markas Besar Kepolisian RI akan mengirim tambahan pasukan, satu kompi Brimob, untuk memperkuat penjagaan di Poso, Sulawesi Tengah. Kepolisian juga akan mengirimkan tambahan satuan intelijen dan reserse untuk mengungkap kasus peledakan bom dan penembakan misterius yang terjadi secara beruntun di bekas daerah konflik itu belakangan ini.Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar kepada wartawan di Istana Negara, Minggu (14/11) mengatakan sejauh ini kepolisian masih mencari siapa pelaku tindak kriminal tersebut. "Ini perbuatan kriminal, kami belum tahu pelakunya dari kelompok mana?" kata Da'i.Polisi sejauh ini juga belum mengetahui apa motif dari dua penembakan misterius dan peledakan bom di Poso. Da'i menghimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut. "Kami berterimakasih kepada tokoh agama dan toko masyarakat, sehingga masyarakat tidak terprovokasi," katanya.Minggu lalu, seorang kepala desa tewas ditembak orang tidak dikenal. Kejadian ini terulang pada awal pekan lalu, ketika seorang sopir angkutan tewas ditembak. pelakunya juga masih misterius. yang terakhir, sebuah bom meledak dan menewaskan lima orang warga.Di tempat yang sama, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Widodo AS mengatakan kepolisian telah melakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengantisipasi dampak kejadian itu. Dia meminta ketiga kasus ini secepatnya dituntaskan sehingga tidak akan memicu konflik yang meluas di daerah yang masih rawan tersebut. "Kita tidak usah menerka-nerka siapa pelakunya. Ini tindakan provokatif untuk mengacau. Itu yang harus kita cegah," katanya.Sapto Pradityo - Tempo