Ketua Umum PDI P Megawati Soekarno Putri (kiri) didampingi Ketua panitia Rakernas Puan Maharani saat tiba di Rakernas PDIP III di Ancol, Jakarta (06/09) Rakernas tersebut bertujuan untuk merumuskan program menuju Pemilu dan Pilpres 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri mengkritik bangsa Indonesia yang dia sebut miskin secara fisik dan mental. Megawati menuturkan, bangsa Indonesia menjadi bodoh karena terlalu dijajah bangsa asing.
"Saya pikir-pikir, mungkin akibat gen perbudakan selama 350 tahun," kata Megawati dalam Rapat Kerja Nasional PDIP di Ancol, Jakarta, Sabtu, 7 September 2013. Dia mengatakan, Indonesia masih memiliki perempuan dan anak-anak yang tidak memiliki mental pemberani.
Akibat mental penjajahan ini, kata Megawati, setiap sesuatu yang datang dari luar negeri dianggap lebih baik. Bahkan produk yang bukan merupakan barang luar negeri dianggap tidak mantap. "Ini mental perbudakan kita yang tidak punya rasa percaya diri," kata dia.
Kebodohan lain yang dicontohkan yaitu ketika kepala daerah bersedia diiming-imingi uang Rp 5 miliar dalam kontrak pertambangan. Padahal, kata Megawati, di balik pemberian ini, ada royalti yang sedemikian besarnya. Padahal, sejak kecil, Megawati "direcoki" oleh Sukarno bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya.
Dia juga mengatakan kebodohan bangsa Indonesia akibat mental pengemis. Megawati lantas menyindir kebijakan pemberian uang tunai dalam bentuk BLT oleh pemerintah yang menyebabkan dia kalah pada Pemilu 2009. Menurut dia, pemberian bantuan langsung sementara ini merupakan pembodohan. "Masak rakyat disuruh mengemis dan menerima terus," dia mengkritik.