Pendukung Kopassus Ngemil di Ruang Sidang Cebongan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 5 September 2013 20:13 WIB

TEMPO.CO, Yogakarta - Para pendukung terdakwa kasus Cebongan mendapat perlakuan istimewa dalam persidangan di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta. Mereka dipersilakan untuk masuk lebih dahulu ke dalam ruang sidang utama tempat terdakwa eksekutor kasus Cebongan Sersan Dua Ucok Tigor Simbolon disidangkan.

Wartawan berbagai media massa dan Koalisi Rakyat Pemantau Persidangan Militer (KRPM) terpaksa menunggu di depan pintu masuk. "Tempat duduk sudah dipenuhi pendukung terdakwa," kata Direktur Indonesian Court Monitoring (ICM) Tri Wahyu saat ditemui Tempo di depan pintu ruang sidang utama, Kamis 5 September 2013.

Tri Wahyu menjelaskan, orang-orang yang sudah diperbolehkan masuk antara lain dari keluarga terdakwa, juga advokat senior Kamal Firdaus. Kamal adalah advokat yang menjadi konsultan penasehat hukum terdakwa. "Tadi ada perwakilan Komisi Yudisial yang datang. Saya minta mereka masuk duluan dan lolos," kata Tri Wahyu.

Sementara itu, puluhan fotografer dan kameramen berjubel di depan pintu masuk. Mereka dilarang masuk oleh Kepala Seksi Operasi Korem 072/Pamungkas, Letkol J.X.B. Nunes yang mengatur siapa saja yang boleh masuk ke dalam. "Yang bawa tripod bisa masuk nanti. Sudah ada tempatnya," kata Nunes kepada wartawan.

Nunes membantah, jika ada perlakuan khusus bagi para pendukung terdakwa. "Sama seperti sidang sebelumnya, terbuka untuk umum. Tapi nanti setelah terdakwa masuk," kata Nunes.

Berdasarkan pengamatan Tempo, pintu ruang sidang utama ditutup. Dua orang anggota TNI berdiri di sisi kiri kanan pintu. Tidak terlihat elemen Paksi Katon di depan pintu masuk ruang sidang. Pada sidang sebelumnya, mereka berjaga hingga para terdakwa masuk ke ruang sidang.

Seseorang berpakaian seragam Banser serba hitam memperlihat senjata ketapel ukuran besar yang disimpan di kantong di pinggang kanannya. Tulisan "Mas Bei" terpampang di dada kirinya. Nunes juga sempat mencoba ketapel itu. Wartawan yang melihat berteriak bahwa itu berbahaya. "Kalau tentara kan tembakan, saya ketapel saja," kata Mas Bei.

Kondisi tersebut berbeda dengan ruang sidang kecil tempat terdakwa Serda Tri Juwanto dan empat terdakwa lainnya disidangkan. Pengunjung yang lebih dulu datang bisa langsung masuk. Tempo melihat para perempuan anggota keluarga besar Kopassus mengenakan kostum khusus. Yaitu pakaian atas warna merah menyala. Bahkan anggota TNI yang berjaga sempat meminta Tempo meninggalkan tempat duduk agar diisi salah satu dari perempuan itu.

"Saya bukan keluarga terdakwa. Tetapi teman saya Kopassus juga," kata seorang perempuan berkerudung dengan baju merah menyala di samping Tempo.

Mereka terlihat berisik. Beberapa kali keluar masuk ruang sidang. Saat masuk sudah menenteng plastik berisi cemilan. Suara plastik yang mereka buka terdengar berisik di dalam ruang sidang yang relatif kecil itu. Bahkan handphone mereka beberapa kali bunyi cukup keras. Hakim ketua Letkol Chk (K) Faridah Faisal tidak menegur. Hanya tatapan mata dari oditur militer, penasehat hukum, dan pengunjung lain yang menegur.

Sementara itu, di ruang sidang utama, para perempuan keluarga Kopassus itu membawa anak-anak usia balita. Bahkan ada anak yang menangis di dalam ruang sidang. Hakim ketua Letkol Chk Joko Sasmito juga tidak menegur.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

9 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.

Baca Selengkapnya

Bootcamp TNI AD to Gen Z, Mencetak Generasi Muda Pancasila

1 Agustus 2023

Bootcamp TNI AD to Gen Z, Mencetak Generasi Muda Pancasila

Bootcamp TNI AD to Gen Z merupakan bagian dari rangkaian kegiatan "Bersama Merawat Kebangsaan" yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Darat.

Baca Selengkapnya

Permintaan Terakhir Alex Kawilarang Pendiri Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus

6 Juni 2023

Permintaan Terakhir Alex Kawilarang Pendiri Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus

Alex Kawilarang sosok di balik cikal bakal berdirinya Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus. Ini permintaan terakhirnya, 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Tugas-tugas dan Fungsi Kopassus

16 April 2023

Tugas-tugas dan Fungsi Kopassus

Kopassus yang genap 71 tahun di 16 April 2023 merupakan pasukan yang dipilih, dilatih dan dipersenjatai secara khusus untuk merebut sasaran strategis.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 16 April: Sejarah Berdirinya Kopassus

16 April 2023

Kilas Balik 16 April: Sejarah Berdirinya Kopassus

Pada 16 April 1952, Kolonel A.E. Kawilarang mendirikan Kesko Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT), cikal bakal Kopassus atau Korps Baret Merah

Baca Selengkapnya

16 April, HUT Kopassus TNI AD Mengingat Jasa Slamet Riyadi dan AE Kawilarang

16 April 2022

16 April, HUT Kopassus TNI AD Mengingat Jasa Slamet Riyadi dan AE Kawilarang

Setiap 16 April diperingati sebagai HUT Kopassus TNI AD tak bisa dipisahkan dari peristiwa 72 tahun lalu. Slamet Riyadi dan AE Kawilarang pelopornya.

Baca Selengkapnya

Jaya Tim Mawar di Era Jokowi

8 Januari 2022

Jaya Tim Mawar di Era Jokowi

Mayjen Untung Budiharto memiliki catatan kelam saat menjadi penculik aktivis prodemokrasi bersama Tim Mawar Kopassus pada 1997-1998.

Baca Selengkapnya

Mutasi TNI AD, Danjen Kopassus Upacara Serah Terima Kesatuan

23 Maret 2018

Mutasi TNI AD, Danjen Kopassus Upacara Serah Terima Kesatuan

Dari Danjen Kopassus, Madsuni kini Panglima Kodam XIII Merdeka di Manado Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

HUT Kopassus Ke-65, Panglima TNI Banggakan Keberhasilan Operasi

17 April 2017

HUT Kopassus Ke-65, Panglima TNI Banggakan Keberhasilan Operasi

Panglima TNI memberikan penghargaan secara simbolis kepada sejumlah prajurit Kopassus yang telah gugur.

Baca Selengkapnya