TEMPO Interaktif, Jakarta:Polri akan membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab kematian aktivisis hak asasi manusia, Munir. Tim pertama, tim forensik kepolisian, akan berkoordinasi dengan tim forensik Belanda yang memeriksa Munir untuk memantapkan hasil pemeriksaan. Kepala Polri Jenderal Pol Da'i Bachtiar mengatakan, pihaknya juga akan berkonsultasi dengan keluarga Munir apabila nantinya pemeriksaan terhadap jenazah mantan Koordinator Kontras itu diperlukan. Mungkin kita perlu membongkar kubur beliau, tapi ini opsi kedua kalau bukti-bukti dari pemeriksaan pertama belum cukup, kata Da'i kepada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (12/11). Menurutnya, pihaknya juga telah menyampaikan hasil otopsi jenazah Munir yang dilakukan tim forensik Belanda kepada keluarga Munir.Polisi, kata Da'i, juga akan membentuk tim penyelidik guna memeriksa saksi-saksi yang terkait dengan kasus tersebut. Kepolisian, jelasnya, akan memeriksa semua saksi yang berada dalam penerbangan yang dipergunakan Munir menuju Belanda. Kita akan periksa sejak dari Jakarta, transit di Singapura dan kemudian ke Belanda, katanya.Berdasarkan pemeriksaan tim forensik Belanda, ditemukan unsur arsenik yang beracun dalam tubuh Munir. Menurut Da'i, kadar arsenik dalam tubuh Munir lebih tinggi dari batas normal. Namun berapa kadar Arsenik dalam tubu Munir, Da'i mengaku tidak tahu persis. Ini masih dugaan sementara, kata Da'i soal kemungkinan keberadaan arsenik sebagai penyebab kematian Munir.Sapto P. - Tempo