Pemerintah Yogya Diminta Membeli Olahan Sampah

Reporter

Kamis, 5 September 2013 18:53 WIB

Hasil produk kreatif buatan tangan ibu rumah tangga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pengelola Sampah (Kompos) di kawasan Karawaci, Kota Tangerang, Banten, Jumat (8/3). Hasil produk tersebut dijual ke pasar lokal maupun mancanegara dengan harga Rp 10ribu hingga Rp 200ribu tergantung jenis dan ukuran. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah pengelola bank sampah di Kota Yogyakarta, mendesak pemerintah menjadi pembeli produk olahan sampah yang dikelola masyarakat. Kemarin, sekitar 150 fasilitator pengelola bank sampah, menggelar pertemuan di Balaikota Yogyakarta.


“Kami harapkan pemerintah ikut menjadi pembeli produk kami, sebagai motivasi,” kata Sri Lestari, fasilitator bank sampah dari Kelurahan Terban, Kamis (5/9).


Tak hanya sebagai pembeli, pemerintah juga didesak menjadi bumper bagi masyarakat pengelola bank sampah, jika produk yang diolah tak kunjung laku, dan akhirnya menumpuk di perkampungan.


Dari data pemerintah, sebanyak 80 persen bank sampah dikelola dengan memanfaatkan halaman rumah warga. Untuk satu kali transaksi, sebuah bank sampah di Yogya rata-rata mengeluarkan dana Rp 400 – 600 ribu.


Kepala Sub Bidang Daur Ulang Sampah Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Fauzah, mengakui masih ada persoalan dalam bidang pengelolaan sampah melalui bank sampah di Kota Yogya. “Pemerintah belum menjadi jembatan penghubung antara masyarakat dengan pembeli skala besar,” kata dia.


Advertising
Advertising

Kondisi itu, kata dia, berpotensi mempengaruhi semangat para pengelola bank sampah, karena khawatir upayanya tak menghasilkan untung. Padahal, Pemerintah Kota Yogyakarta 2015 mendatang mentarget, setiap RT/RW ditarget memiliki satu bank sampah.


Data dari BLH Kota Yogyakarta, saat ini baru ada 122 bank sampah yang dikelola warga. "Solusi yang dilakukan, baru bisa menyediakan lahan kosong penampungan produk olahan sampah, di Nitikan, Umbulharjo," kata dia. Luas lahannya seribu meter persegi, mulai beroperasi awal tahun depan.


PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya