Medan Merdeka Jadi Soeharto, Jangan Dipolitisir  

Reporter

Selasa, 3 September 2013 09:46 WIB

Buku Reformasi dan Jatuhnya Soeharto di toko buku di kawasan Tangerang, Banten, (20/5). Buku ini banyak diburu masyarakat karena mereka ingin mengetahui proses jatuhnya Presiden Soeharto pada 15 tahun lalu tepatnya 21 Mei 1998 sebagai awal Gerakan Reformasi.TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Mudzakki mengatakan agar rencana penggunaan nama mantan Presiden Soeharto sebagai pengganti Jalan Medan Merdeka tak dipolitisir. Menurut dia, penggunaan nama pahlawan untuk sebuah jalan adalah bentuk penghormatan atas jasa yang diberikan kepada negara.

"Jangan dilihat jeleknya saja, jasanya kan juga banyak," kata Mudzakki saat dihubungi Tempo, Senin, 2 September 2013. (Baca:Medan Merdeka Jadi Sukarno-Hatta, Ini Asalnya.

Mudzakki mengatakan pada dasarnya semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Dia menyarankan publik lebih objektif dalam menyikapi rencana tersebut. "Pak Harto dengan jasa besarnya saya rasa pantas untuk diabadikan sebagai nama jalan," kata Mudzakki.

Dia menyebutkan beberapa jasa Soeharto yang seharusnya tak dilupakan oleh masyarakat Indonesia seperti kebijakan swasembada pangan, pembangunan, serta transmigrasi. (Baca: Sejarawan: Pahlawan Tak Harus Jadi Nama Jalan)

Citra jelek Soeharto yang selama ini berkembang di masyarakat, kata Mudzakki, bersifat relatif. Kalau ditanyakan kepada warga hidup pada zaman Soeharto, menurut dia, akan banyak yang menanggapinya positif. Sebaliknya jika pertanyaan itu diberikan kepada mahasiswa yang hidup di era 1990-an tentu hanya akan melihat Soeharto dari segi negatifnya saja.

Selain menilai layak diabadikan sebagai nama jalan, pria yang pernah menjadi anggota tim perumus Rancangan Undang-Undang KUHP itu juga mengatakan Soeharto juga pantas mendapatkan gelar pahlawan nasional atas jasa-jasanya. "Tapi penilaiannya juga harus objektif, jangan hanya dilihat dari masa terakhirnya saja."

Delegasi Panitia 17 menargetkan tanggal 10 November untuk mengganti Jalan Merdeka Utara menjadi Jalan Bung Karno, Jalan Merdeka Selatan menjadi Jalan Bung Hatta, serta Jalan Merdeka Timur diganti Jalan Ali Sadikin, serta Jalan Merdeka Barat menjadi Jalan Soeharto. Ketua tim panitia 17, Jimly Asshiddiqie, mengatakan rencana perubahan jalan itu sudah dirundingkan dengan Gubernur Jakarta Joko Widodo. Selengkapnya soal kontraversi penamaan jalan Soeharto klik di sini.

FAIZ NASHRILLAH

Berita Lainnya:

Ahok Datangi Paripurna, Fraksi PPP Walk Out
Pedagang Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi
Luthfi Tutupi Sosok Bunda Putri ke Pengacaranya
Arsenal Akhirnya Dapatkan Mesut Ozil
Anggota DPRD Bacok Warga di Kantornya
Bisnis Sengman Malang Melintang di Palembang

Berita terkait

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

5 hari lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

5 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Kisah Devaluasi Rupiah: 45 Tahun Lalu Merosot dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 per Dolar Amerika

16 November 2023

Kisah Devaluasi Rupiah: 45 Tahun Lalu Merosot dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 per Dolar Amerika

Keputusan devaluasi itu berdampak yang luas terhadap kondisi ekonomi negara dan memberikan pelajaran berharga bagi pemerintah dan pelaku ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

5 Agustus 2023

Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

Berikut jumlah kursi yang diperoleh Partai Golkar dari Pemilu 2009, 2014, dan 2019 yang semakin menurun. Bagaimana prospek di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia

21 April 2023

TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia

Digagas sejak Maret 1970, pembangunan proyek TMII dimulai pada tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975 atau 48 tahun silam.

Baca Selengkapnya

Perubahan Nama Jalan Tahap Dua di Jakarta, Riza Patria: Sudah Disusun

25 September 2022

Perubahan Nama Jalan Tahap Dua di Jakarta, Riza Patria: Sudah Disusun

Wagub DKI Riza Patria mengatakan rencana perubahan nama jalan di Jakarta sudah disusun, tapi belum bisa diumumkan

Baca Selengkapnya

Rencana Perubahan Nama Jalan di Kelapa Gading, Politikus PDIP: Warga Menolak

16 September 2022

Rencana Perubahan Nama Jalan di Kelapa Gading, Politikus PDIP: Warga Menolak

Anggota DPRD DKI Agustina Hermanto alias Tina Toon menerima aduan warga yang menolak perubahan nama jalan di Kelapa Gading.

Baca Selengkapnya

Perubahan Nama Jalan di Jakarta Berujung Pansus, Ini Kata Wagub DKI

16 Juli 2022

Perubahan Nama Jalan di Jakarta Berujung Pansus, Ini Kata Wagub DKI

Wagub DKI Jakarta Riza Patria berharap masalah perubahan nama jalan ini dibicarakan baik-baik dengan DPRD DKI tanpa perlu menggelar pansus

Baca Selengkapnya

Pemkot Jakpus Bakal Sosialisasikan Lagi Perubahan Nama Jalan ke Warga

3 Juli 2022

Pemkot Jakpus Bakal Sosialisasikan Lagi Perubahan Nama Jalan ke Warga

Pemkot Jakpus bakal mengumpulkan seluruh ketua RT dan RW yang terdampak perubahan nama jalan

Baca Selengkapnya

Dampak Perubahan 22 Nama Jalan Sistemik, PDIP: Pak Anies Baswedan Jangan Pakai Ego

26 Juni 2022

Dampak Perubahan 22 Nama Jalan Sistemik, PDIP: Pak Anies Baswedan Jangan Pakai Ego

Hardiyanto Kenneth meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertanggungjawab atas dampak sistemik yang ditimbulkan dari perubahan nama 22 jalan.

Baca Selengkapnya