8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 29 Agustus 2013 13:19 WIB

Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengamat dan analis politik memprediksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi akan muncul sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Bahkan, dalam survei lewat telepon yang digelar Tempo selama tiga hari sejak Senin hingga Rabu, 28 Agustus 2013, delapan dari 10 analis politik menjagokan mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu memenangkan kursi R1 dalam Pemilihan Umum 2014.

Direktur Riset Charta Politica Indonesia Yunarto Wijaya, satu dari 10 analis yang ikut disurvei, mengatakan Jokowi memiliki kans terbesar menduduki kursi Presiden. Keyakinannya itu mengacu pada rilis sejumlah lembaga survei nasional yang kerap kali menempatkan Jokowi sebagai tokoh yang paling tinggi elektabilitasnya. "Kalau tidak ada perubahan yang cukup besar, Jokowi tidak terbendung," kata Yunarto Wijaya.

Dalam hasil survei Opinion Makers dan Pakar yang dirilis lembaga survei Pol-Tracking Institute Agustus lalu, gubernur terpilih DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, menempati peringkat pertama. Ia menggungguli 34 nama lain, seperti Anies Baswedan dan Sri Mulyani Indrawati. Demikian pula dalam Survei Nasional Partisipasi Politik dan Perilaku Memilih Pra-Pemilu 2014 yang digelar Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), akhir Juni lalu. Jokowi mengalahkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Tak semua analis politik sepakat Jokowi bakal menduduki kursi presiden. Misalnya saja, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Arbi Sanit. Menurut Arbi, rilis beberapa lembaga survei yang menempatkan Jokowi sebagai tokoh tertinggi elektabilitasnya belum mengatakan apa pun. "Survei sekarang banyak biasnya," katanya. Arbi menegaskan, Jokowi bakal tak terbendung di Pilpres 2014 kalau kalangan menengah ke atas ikut mendukungnya. Selama ini Jokowi hanya didukung oleh kalangan menengah ke bawah. Demikian juga dengan Kacung Marijan, guru besar Ilmu Politik Universitas Airlangga, yang ragu Jokowi bakal maju dalam pilpres. "Masih tanda tanya apakah Megawati bersedia melepaskan jatahnya sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan."

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Puan Maharani meminta publik untuk tidak selalu mengaitkan Jokowi dengan pencalonan presiden. Ia menegaskan, partainya memiliki banyak tokoh potensial di samping Jokowi. Kader lain yang disebut Puan, antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Kalimantan Timur Teras Narang, dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelius Lay. "Masih banyak juga bupati dan wali kota lain," katanya.

Menurut Puan, hingga kini PDI Perjuangan belum menentukan calon presiden yang akan diusung oleh partai berlambang banteng itu. Yang akan menentukan tokohnya, menurut Puan, adalah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Puan pun juga enggan menanggapi kabar yang menyebutkan Megawati menolak maju menjadi calon presiden pada pemilu mendatang. "Saya tidak tahu, mungkin Anda lebih tahu."




Berikut hasil jajak pendapat lewat telepon




Berita terkait

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

6 jam lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

7 jam lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

7 jam lalu

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

Zulhas menyebut hubungan Jokowi dan Prabowo kini makin dekat dan harmonis.

Baca Selengkapnya

Cerita Zulhas Bawa Rombongan Bertemu Jokowi Selama 30 Menit, Makan Bakso hingga Siomai

9 jam lalu

Cerita Zulhas Bawa Rombongan Bertemu Jokowi Selama 30 Menit, Makan Bakso hingga Siomai

Zulhas membawa rombongan pengurus partainya bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

10 jam lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Temui Jokowi di Istana Sore Ini, Bawa Ketua DPW PAN dari 38 Provinsi

10 jam lalu

Zulhas Temui Jokowi di Istana Sore Ini, Bawa Ketua DPW PAN dari 38 Provinsi

Ketum PAN Zulkifli Hasan akan menemui Presiden Jokowi bersama perwakilan DPW PAN dari seluruh provins

Baca Selengkapnya

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

12 jam lalu

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

17 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

1 hari lalu

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

1 hari lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya