TEMPO.CO, Surabaya - Tim kuasa hukum Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) memberikan ultimatum kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad agar mundur dari KPU. KarSa memberi waktu 3x24 jam kepada Andry. Bila tidak mundur, mereka akan menggugat Andry.
"Kami meminta Andry Dewanto Ahmad secara sukarela mundur sebagai Ketua KPU dan anggota KPU dalam waktu 3x24 jam," kata Ketua Tim Hukum KarSa Trimoelja Soerjadi dalam jumpa pers, Jumat, 23 Agustus 2013.
Waktu 3x24 jam itu terhitung sejak protes disampaikan ke KPU Jawa Timur pada Jumat siang, 23 Agustus 2013 melalui surat bernomor 127/KARSA-VIII/2013.
Jika ultimatum ini tidak diindahkan, maka KarSa akan mengambil langkah hukum. Di antaranya melaporkan Ketua KPU Jawa Timur ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu ataupun Kepolisian.
Menurut Trimoelja, tindakan Andry dengan menyebarkan pesan BBM melanggar etika sebagaimana Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu, Peraturan Bersama KPU Nomor 13 Tahun 2012 jis Nomor 11 Tahun 2012, Nomor 1 Tahun 2012 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum. Sebagai Ketua KPU Jawa Timur, Andry telah menunjukkan keberpihakannya pada salah satu calon gubernur.
Sikap KarSa ini memang baru disampaikan sehari setelah kasus ini ramai diberitakan. Dikatakan Trimoelja, timnya masih melihat reaksi yang berkembang di masyarakat. Ternyata banyak pihak yang meminta Andry untuk dicopot dari jabatannya. "Nah, kami minta Andry mundur secara sukarela. Apalagi DKPP sudah memberikan sanksi peringatan keras satu kali," ujarnya.
Anggota tim hukum Ma'ruf Syah juga menambahkan permohonan maaf yang dilakukan Andry dinilainya tidak bisa menghapus peristiwa yang sudah terjadi. Ibarat wasit, Ketua KPU sudah berpihak sehingga yang bersangkutan harus mundur.
Dewan Penasehat Tim KarSa, Martono, yakin ultimatum ini akan dipatuhi Andry. "Kami yakin, Andry akan mundur kurang dari 3x24 jam," katanya.
Sebelumnya, Ketua KPU mengirimkan siaran pesan berbunyi: Saksikan keunggulan Cagub PKB Khofifah IP dlm debat kandidat di Metro TV live di Gramedia Expo malam ini jam 19.00 WIB. Sebarkan :). Kesalahan Andry, pesan itu hanya menyebut satu nama calon, yakni Khofifah Indar Parawansa. Padahal, tiga kandidat lain juga tampil dalam debat tersebut.
Andry meminta maaf atas pesan yang dikirimnya melalui Blackberry Messenger menjelang debat kandidat di Metro TV, Rabu, 21 Agustus 2013. Ia berdalih secara spontan mengirim pesan yang diterimanya tanpa membaca lebih tenang. Andry mengaku langsung membuat ralat dengan menyebut semua calon saatnya menyadari telah membuat kesalahan.
AGITA SUKMA LISTYANTI