TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Tatang B Razak mengatakan jumlah korban selamat yang ditemukan dalam peristiwa tenggelamnya kapal motor yang mengangkut 40 WNI di perairan Malaysia adalah empat orang. Sebagian besar dari 40 WNI tersebut, ujar Tatang, adalah wanita dan anak-anak yang tidak memiliki izin tinggal.
"Sekarang Tim SAR gabungan antara aparat Malaysia dengan Kajari Johor sedang melakukan upaya pencarian terhadap 36 korban lainnya yang belum ditemukan," ujar Tatang ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 3 Agustus 2013.
Tatang menjelaskan kapal motor tersebut berangkat dari pantai timur Tanjung Sedili di negara bagian Johor pada tanggal 1 Agustus 2013 pukul 8 malam waktu Malaysia. Setelah dua jam berada di laut, ujar Tatang, kapal tersebut dihantam ombak. Empat korban selamat tersebut sebagian besar menumpang drum bahan bakar sebelum ditemukan oleh petugas. "Rencananya kapal tersebut akan bertolak menuju Batam," ujar Tatang.
Empat korban yang ditemukan tersebut berasal dari Batam, Jawa Timur, Flores, dan Lombok Timur. Keempatnya merupakan pria yang berumur antara 26 dan 31 tahun. Keempat WNI itu kini sedang dirawat di rumah sakit di Malaysia. Rencananya mereka akan melakukan perjalanan mudik ke Indonesia untuk menyambut Idul Fitri.
Tatang mengimbau kepada WNI yang bekerja di Malaysia agar mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dia mengimbau agar WNI jangan pulang ke Indonesia dengan menggunakan transportasi yang mengundang risiko, seperti kapal motor ilegal. "Kejadian seperti ini sebenarnya sudah sering terulang. Banyak pihak yang suka memanfaatkan momen Idul Fitri untuk menarik biaya mahal," ujar Tatang.
Terkait dengan kemungkinan adanya WNI yang meninggal dalam pencarian tersebut, pihak Kementerian Luar Negeri akan mencari identitas keluarga dan akan memfasilitasi untuk biaya pemakaman. "Tentunya dari pihak Kementerian Luar Negeri akan memberikan dukungan dan upaya maksimal," ujar Tatang.
GALVAN YUDISTIRA
Berita terkait
Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun
28 hari lalu
Terungkap dari anggara belanja pertahanan, berikut daftar 19 kapal perang Amerika yang akan dipensiunkan tahun depan beserta alasannya.
Baca SelengkapnyaFilipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga
2 Februari 2024
Fase ketiga modernisasi militer ini meliputi pembelian kapal selam pertama agar bisa mempertahankan kedaulatan maritim Filipina
Baca SelengkapnyaDebat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo
8 Januari 2024
Saat debat capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan persoalkan pembelian alutsista bekas oleh Prabowo. Berikut daftar alutsista yang dibeli Kemenhan.
Baca SelengkapnyaDebat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan
8 Januari 2024
Ganjar Pranowo saat debat capres ketiga mempertanyakan soal proyek kapal selam kerja sama PT PAL dan Korsel yang dibatalkan Prabowo.
Baca SelengkapnyaGanjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel
7 Januari 2024
Di sesi debat pilpres 2024 ketiga, Ganjar Pranowo sempat menyinggung Prabowo Subianto soal pembatalan kerja sama pembuatan kapal selam.
Baca SelengkapnyaPutin Luncurkan Lagi Kapal Selam Nuklir Rusia yang Baru
12 Desember 2023
Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan kapal selam nuklir yang baru.
Baca SelengkapnyaQatar Hukum Mati 8 Mantan Personel AL India, Dituding Mata-mata untuk Israel
27 Oktober 2023
Pengadilan Qatar mengumumkan hukuman mati bagi delapan warga India, yang diduga menjadi mata-mata Israel
Baca SelengkapnyaCina Kembangkan Kapal Selam Bersenjata Nuklir Siluman
9 Oktober 2023
Cina memulai produksi kapal selam bersenjata nuklir generasi baru dengan kemampuan siluman, sehingga membuat persaingan semakin intensif.
Baca SelengkapnyaTaiwan Selidiki Pembocoran Rahasia Kapal Selam ke Cina
2 Oktober 2023
Kejaksaan Taiwan sedang menyelidiki tuduhan ada pihak yang membocorkan program kapal selam negeri itu ke Cina.
Baca SelengkapnyaTaiwan Luncurkan Kapal Selam Pertama Buatan Dalam Negeri, Hadapi Tekanan CIna
28 September 2023
Taiwan meluncurkan kapal selam pertama hasil pengembangan dalam negeri sebagai langkah besar untuk menghadapi tekanan Cina.
Baca Selengkapnya