Hujan deras yang masih mengguyur Yogyakarta pada libur akhir pekan Sabtu (7/4) turut memberi berkah bagi para penarik andong untuk membawa wisatawan berbelanja di pusat oleh-oleh sekitar kawasan Malioboro. TEMPO/ Pribadi Wicaksono.
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan operasi kebersihan malam selama libur Lebaran di kawasan Malioboro untuk menghilangkan bau pesing yang kerap muncul di sejumlah titik. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Irfan Susilo, di sela apel bersama puluhan petugas kebersihan di Rumah Dinas Walikota Yogyakarta menuturkan, titik bau pesing di Malioboro berkutat di sepanjang daerah Ngejaman hingga Titik Nol Kilometer.
Bau pesing itu akibat masih banyak orang yang buang air kecil di dinding. "Itu yang sampai sekarang paling bau, jadi harus paling sering disemprot," katanya kepada Tempo, Jumat, 2 Agustus 2013.
Irfan menjelaskan jika Malioboro dibiarkan pesing, akan berdampak pada kenyamanan wisatawan. Padahal saat libur, seperti Lebaran, hampir tak satu ruang pun di Malioboro yang bebas dari persinggahan wisatawan. Baik yang sekadar nongkrong atau pun berbelanja. "Mulai hari ini kami gelar operasi malam. Melakukan penyemprotan baik dengan sabun atau tidak di kawasan yang bau itu," kata dia. Dini hari, kawasan Ngejaman hingga Titik Nol sudah mulai disisir dan dipel.
Pengepelan sengaja dilakukan tengah malam atau dini hari agar tidak mengganggu aktivitas wisatawan. Setiap hari diterjunkan satu tim yang terdiri dari sepuluh orang untuk melakukannya. "Kami punya personil 320 petugas kebersihan. Khusus untuk menjaga Malioboro akan digilir satu regu tiap hari," kata Irfan.
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, meminta para pedagang dan penghuni kawasan Malioboro untuk saling menjaga kebersihan dan tidak buang air kecil sembarang. "Sebenarnya sudah ada toilet portable dan papan larangan di kawasan itu, tapi masih banyak yang pipis sembarangan," kata dia.