TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta masyarakat tak dulu membeli daging impor sapi dari Australia. "Jangan membeli sebelum pemerintah menjamin daging sapi impor itu bebas hormon atau tidak," ujar anggota Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, kala dihubungi Tempo, Rabu, 24 Juli 2013.
Tulus menyatakan daging-daging sapi yang mengandung hormon karsinogenik dapat memicu kanker. Australia merupakan negara yang hingga kini masih melegalkan hormon itu untuk penggemukan sapi. "Indonesia sejak 1988 sudah melarang, artinya kita melanggar aturan sendiri," ujarnya.
YLKI meminta masyarakat untuk waspada meski tak menutup kemungkinan daging impor dari Australia bebas kandungan hormon pemicu kanker. "Kalau disimpan dua-tiga bulan, hormonnya bisa jadi netral," katanya.
Namun pertanyaannya, "Apakah daging impor dari Australia sudah diendapkan selama minimal dua bulan?" Tulus mengaku belum mendapatkan informasi tersebut dari pemerintah.
Tulus khawatir daging-daging yang menurut dia diimpor secara terburu-buru tak mengalami pengendapan. "Sejak harga daging naik, kita kan jadi butuh impor. Ketika (daging) datang, belum ada kepastian soal (pengendapan) itu," ujar dia. Harusnya, saat tiba, daging impor tersebut diendapkan selama dua bulan di Indonesia sebelum dipasarkan.
"Selama belum ada jaminan, konsumen jangan membeli daging sapi impor tersebut," ia menegaskan sekali lagi. Ia menuntut pemerintah segera memberikan klarifikasi tentang masalah yang berpotensi menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat.
M. ANDI PERDANA
Topik Terhangat
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor
Berita Terkait
SBY Janji Bangun Infrastruktur Warga Syiah
Setiap Singgah, Penggowes Syiah Didukung Bupati
Ngonthel Sepeda, Warga Syiah Pulang Pakai Pesawat
Berita terkait
Hari Pertama Puasa, Harga Daging Sapi di Pasar Palmerah Naik jadi Rp 145 Ribu per Kilogram
46 hari lalu
Sejumlah pedagang di Pasal Pamerah, Jakarta Barat, menyebutkan harga daging sapi naik di hari pertama di bulan puasa.
Baca SelengkapnyaMau Bikin Steak di Rumah? Chef Bagi Saran Pemilihan Daging Sapi
17 Juni 2023
Chef membagi tips memilih bagian daging sapi seperti sirloin atau tenderloin untuk memasak steak di rumah. Ketahui juga merek daging.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Ciri Daging Sapi Giling yang Sudah Busuk
10 Juli 2022
Daging sapi giling dapat ditemukan di berbagai supermarket atau toko terdekat, namun tak jarang juga banyak daging yang tidak fresh atau sudah busuk.
Baca SelengkapnyaStok Terbatas, Harga Daging Sapi di Sumut Kini Rp 160 Ribu Per Kilo
24 April 2022
Harga daging sapi segar akhir pekan ini bergerak naik lagi di pasar Sumatera Utara atau Rp140. 000- Rp160. 000 per kg.
Baca SelengkapnyaKetua JAPPDI Sebut Kenaikan Harga Daging Sapi karena Pasokan Australia Berkurang
1 Maret 2022
Kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak hulu karena persaingan dengan Cina dan Vietnam.
Baca SelengkapnyaPengusaha Minta Pemerintah Buka Jalur Impor Sapi Bakalan dari Brazil
7 Mei 2021
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Daging dan Feedlot Indonesia Joni Liano mengatakan impor sapi bakalan dari Australia menurun sejak Covid-19.
Baca SelengkapnyaImpor Daging Sapi dari Australia Belum Stabil Jadi Penyebab Harganya Tinggi
7 Mei 2021
Oke Nurwan mengatakan harga daging sapi impor dari Australia terus mengalami kenaikan sejak akhir 2020..
Baca Selengkapnya420 Ton Daging Sapi Impor dari Brasil Mulai Datang di Indonesia Secara Bertahap
3 Mei 2021
PT RNI dan PT Berdikari (Persero) mendatangkan daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 420 ton secara bertahap ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti Heran Daging Sapi Impor Australia di Vietnam Bisa Lebih Murah
23 Februari 2021
Susi Pudjiastuti heran harga daging sapi di Vietnam bisa lebih murah dibanding di Indonesia padahal sama-sama impor dari Australia.
Baca SelengkapnyaIA-CEPA berlaku, 575 Ribu Sapi Bebas Bea Masuk ke RI
6 Juli 2020
Australia bisa mengekspor 575.000 sapi ke Indonesia tanpa dikenakan bea masuk seiring diimplementasikannya IA-CEPA.
Baca Selengkapnya