Banjir Rendam 4 Kampung di Tasikmalaya  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 22 Juli 2013 15:21 WIB

Warga dari sejumlah desa di Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengungsi menggunakan perahu karet di Dayeuhkolot, (8/4). Banjir Sungai Citarum saat ini meluas hingga menenggelamkan sekitar 65.000 rumah di tiga kecamatan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Empat kampung di Desa Sukasari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terendam banjir setinggi satu meter, Senin pagi, 22 Juli 2013. Banjir disebabkan jebolnya tanggul Sungai Citanduy sepanjang 70 meter dengan tinggi 1,5 meter.

"Tanggul tidak kuat menahan debit air. Tanggul jebol jam 05.00 pagi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin, saat ditemui di lokasi banjir.

Empat kampung yang terendam meliputi Mekarsari, Cicalung, Hegarsari, dan Bojongsoban. Total warga yang rumahnya terendam banjir ada 1.454 jiwa yang terdiri atas 431 kepala keluarga.

"Di Mekarsari ada 396 jiwa yang rumahnya terendam, Cicalung 131 jiwa, Hegarsari 569, dan Bojongsoban 358 jiwa," kata Kundang.

Menurut dia, tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini. Kerusakan bangunan rumah juga tidak ada. "Untuk lahan pertanian sudah dipanen jadi tidak ada kerugian. Lahan pertanian yang terendam ada 60 hektar," Kundang menjelaskan.

Semua warga di empat kampung itu mengungsi di balai desa, madrasah dan sekolah yang posisinya agak tinggi. "Namun sekarang (Senin siang) yang dipakai mengungsi hanya balai desa. Sudah ada yang kembali ke rumah," ucapnya.

Bulan Januari 2013, dua kampung di desa ini pernah terendam banjir. Namun, banjir kali ini lebih parah. "Dulu (Sungai Citanduy) enggak dibenteng, jadi air cepat surut. Sekarang dibenteng, air susah surut," kata Kundang.

Upaya perbaikan tanggul yang jebol, kata dia, pihaknya akan melaporkan kejadian ini ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy. Karena kewenangan pembangunan tanggul ada di tangan BBWS. "Kita koordinasi dengan BBWS," katanya.

Pemerintah daerah, kata Kundang, sudah menyalurkan sembako kepada warga. Selain itu ada obat-obatan, selimut, dan susu bayi. "Sudah didistribusikan," Kundang menyebutkan.

Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, yang meninjau lokasi mengatakan penanganan banjir adalah dengan memperbaiki tanggul. Selain itu, Sungai Citanduy harus dikeruk agar tidak meluap saat debit air besar.

"Kalau hanya mengandalkan tanggul, kemampuan tanggul terbatas. Saya minta balai provinsi (BBWS) untuk mengeruk sungai. Karena kalau tidak dikeruk akan terjadi lagi. Ini sudah yang kedua," kata dia.

Ditanya terkait kontruksi tanggul yang dibuat asal-asalan, Uu tidak mau berkomentar. "Itu bukan wilayah saya. Saya sebagai kepala daerah hanya menangani korban banjir saja," ucapnya.

Namun demikian, Uu mengaku akan melaporkan kejadian ini ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Saya akan laporkan," kata dia.

CANDRA NUGRAHA

Berita Ramadan:

Cuaca Ekstrim Jadi Ancaman Arus Mudik

Bimbo Masih Ngamen Saat Ramadan

Stasiun Televisi Berlomba Suguhkan Acara Ramadan

Acara Komedi Ramadan Diakui Masih Favorit

Berita terkait

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.

Baca Selengkapnya

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado

Baca Selengkapnya

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.

Baca Selengkapnya

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.

Baca Selengkapnya

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.

Baca Selengkapnya

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.

Baca Selengkapnya